Bagi penggemar makanan atau biasa disebut sebagai foodie, mencoba makanan baru bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda berlibur di Sambas, Kalimantan Barat, jangan lewatkan makanan khas di kota bekas kesultanan terkenal ini, yaitu bubur pedas.
Sejenak mungkin Anda akan berpikir, rasa bubur ini akan benar-benar pedas sesuai namanya, padahal tidak demikian. Bubur pedas dibuat dari beras yang ditumbuk halus dan dioseng. Sejumlah rempah dan sayur mayur, antara lain kangkung, pakis dan daun kesum, ikut dimasukkan ke dalam panci ketika bubur dimasak. Harum rempah dan campuran sayur yang menyehatkan membuat warga Sambas hampir menjadikan bubur pedas sebagai makanan keseharian. Tetapi yang paling menggugah selera dan mengutip bahasa orang Sambas "tidak bisa pindah ke lain makanan" adalah ikan teri goreng dan kacang tanah yang ditambahkan di atas bubur pedas ketika disajikan. Nah jika Anda ingin rasa pedas, ada sambal segar yang khusus dibuat untuk menemani bubur ini.
Banyak orang mengira bubur pedas sebagai makanan Pontianak, sebagaimana jeruk Pontianak. Padahal baik bubur pedas, maupun jeruk yang disebut sebagai "jeruk Pontianak" itu berasal dari daerah Tebas di kabupaten Sambas, ibukota propinsi Kalimantan Barat yang berada persis di persimpangan alur Sungai Sambas, Sungai Teberau dan Sungai Subah.
Bubur pedas bisa diperoleh di hampir setiap sudut kota Sambas, di kantin sekolah atau kantor, pasar tradisional, pasar juadah hingga di restoran berbintang. Harganya cukup bervariasi, antara 10 hingga 15 ribu rupiah per mangkuk, tergantung di mana Anda membelinya. Tetapi para ibu umumnya lebih suka membuat sendiri bubur pedas ini karena bisa menambah campuran sayur yang diinginkan. [ra/em]