Kepala Jaksa Ivan Geshev pada Sabtu (19/11) bahwa jaksa Bulgaria telah mendakwa lima orang karena mendukung aksi teroris terkait sebuah ledakan di Istanbul yang menewaskan enam orang pada 13 November.
Geshev mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan polisi khusus Bulgaria menahan tiga orang asal Moldova, serta seorang pria dan seorang perempuan keturunan Kurdi Suriah pekan ini. Langkah itu diambil setelah penyelidikan dan kerja sama erat dengan kejaksaan di Turki, kata Geshev kepada Reuters.
"Lima orang telah didakwa. Dakwaannya ada dua macam; karena mendukung aksi teroris di negara lain, yakni serangan di Istanbul, dan karena melakukan penyelundupan manusia," kata Geshev. Ia menambahkan bahwa mereka pada umumnya terlibat dalam penyelundupan manusia lewat Turki.
Pengadilan Bulgaria memutuskan dalam sidang tertutup pada Sabtu (19/11) bahwa keempat pria itu bisa ditahan dalam tahanan praperadilan atas dakwaan penyelundupan manusia. Pengadilan itu mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menahan mereka di penjara atas dakwaan mendukung aktivitas teroris.
Jaksa tidak meminta pengadilan menahan terdakwa perempuan karena alasan kesehatan.
Pada Jumat (18/11), pengadilan Turki memerintahkan penahanan praperadilan terhadap 17 orang yang diduga terlibat dalam ledakan itu, termasuk tersangka pengeboman, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai warga negara Suriah bernama Ahlam Albashir.
Belum ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas ledakan itu. Peristiwa itu juga melukai lebih dari 80 orang di Istiklal Avenue, jalur pejalan kaki yang sibuk dan bersejarah.
Pemerintah Turki menyalahkan militan Kurdi atas ledakan itu. Dan polisi mengatakan tersangka pengebomnya pernah dilatih oleh militan Kurdi di Suriah. [vm/ft]
Forum