WASHINGTON, D.C. – Menjulang lebih dari dua meter, tanaman yang hidup dengan suhu 40 derajat Celcius ini telah mengundang kerumunan orang sejak kelopaknya mulai mekar di Kebun Botani Amerika Serikat. Bukan sekedar raksasa, tanaman ini juga memiliki keunikan lainnya.
“Aroma tanaman ini seperti daging busuk, layaknya bangkai hewan. Itu sebabnya kami menyebutnya Bunga Bangkai," kata Devin Dotson, juru bicara Kebun Botani.
Antrean yang mengular hingga ke luar gedung Kebun Botani membuktikan betapa besar rasa penasaran masyarakat untuk melihat bunga ini. Pasalnya, Bunga Bangkai hanya akan mekar selama 24 hingga 48 jam saja.
“Ini sangat bau!” seru pengunjung Liam Cassady.
Anak-anak tidak tahan akan baunya. Tetapi sebagian besar pengunjung tidak terlalu terganggu oleh bau busuk itu.
“Bunga ini mengingatkan saya pada simbol kelamin, Shiva Lingam yang kami sembah di India," ucap Neelam Kshirsagar, wisatawan asal India.
Sementara itu pengunjung Don Conley berpendapat, “Aromanya tidak seperti yang saya bayangkan, tetapi yang jelas bunga ini sangat indah. Saya kagum, sangat besar!”
Menurut Dotson, aroma dan namanya yang tidak menarik justru membuat bunga ini menjadi semakin memesona. Ada perasaan unik yang dirasakan orang-orang ketika melihatnya.
"Kami berharap para pengunjung semakin menghargai dan menyadari betapa uniknya dan indahnya alam kita. Kami berharap mereka semakin menghargai dan tertarik dengan dunia flora," kata Dotson.
Cuestus, wisatawan asal Ghana, setuju dengan hal tersebut, katanya, “Bukan masalah jika tanaman ini bau. Ini alami.”
Ada 11 bunga bangkai di Kebun Botani Amerika Serikat. Ini adalah pertama kalinya salah satu di antara kesebeleas tanaman tersebut mekar dengan sempurna. Tidak ada yang bisa memperkirakan kapan bunga lainnya akan mekar.
Bunga Titan Arum, atau yang lebih dikenal dengan nama Bunga Bangkai, berasal dari Sumatera, Indonesia. Bunga yang dapat tumbuh hingga 6 meter ini sering tertukar dengan bunga Rafflesia Arnoldi yang juga merupakan tanaman endemik Indonesia yang sama-sama berbau busuk. Adapun bau busuk yang dihasilkan sebenarnya berfungsi untuk mengundang lalat dan kumbang untuk menyerbuki bunganya. [rd/lt]