Bus-bus dan ambulan siap mengevakuasi warga dari daerah-daerah pendudukan terakhir pemberontak di Aleppo, Suriah, Kamis (15/12). Tetapi untuk hari kedua berturut-turut, masih ada ketidakpastian mengenai apakah rencana itu akan berlanjut sesuai yang disepakati.
Mereka yang membutuhkan bantuan medis dijadwalkan sebagai kelompok pertama yang dibawa keluar dari Aleppo Timur, yang direbut oposisi pada tahun 2012. Warga sipil lainnya dan anggota pemberontak akan menyusul kemudian.
Para aktivis dan petugas medis lokal mengatakan pasukan pro-pemerintah menembaki sebuah ambulan yang berusaha meninggalkan daerah kekuasaan pemberontak, sehingga mencederai sedikitnya tiga orang.
Kekerasan yang terjadi lagi merupakan alasan evakuasi ditunda dari jadwalnya semula pada hari Rabu (14/12). Kedua pihak dalam konflik itu menuding pihak lain melanggar gencatan senjata yang diperantarai Rusia dan Turki.
Menyingkirnya pemberontak secara tuntas dari Aleppo akan menandai kemenangan besar bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pasukannya telah mendorong kampanye militer yang didukung Rusia, yang dipercepat dalam beberapa pekan ini, sementara mereka merebut lebih banyak lagi wilayah dari oposisi.
Pertempuran bertahun-tahun dan pengepungan Aleppo oleh pasukan pemerintah telah membuat sebagian besar kota hancur menjadi puing-puing dan menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat internasional dan kelompok-kelompok bantuan yang khawatir mengenai ribuan orang yang membutuhkan bahan makanan dan penanganan medis. [uh/ab]