Caitlyn Jenner menerima penghargaan Arthur Ashe Courage Award pada ajang ESPY Awards, Rabu malam, sembari mengimbau masyarakat untuk dapat menerima orang-orang transgender.
Hadirin berdiri dari tempat duduk mereka sambil bertepuk tangan setelah Jenner memberikan pidatonya selama 10 menit pada ajang tahunan penganugerahan penghargaan kepada atlet-atlet dengan pencapaian terbaik.
"Transisi ini lebih sulit bagi saya lebih dari yang saya bayangkan," kata Jenner.
Menyadari statusnya sebagai selebriti, peraih medali emas cabang dasalomba Olimpiade 1976 dan bintang televisi realitas ini bertekad "melakukan apa yang saya bisa lakukan untuk mengubah bagaimana orang transgender dipandang dan diperlakukan."
Abby Wambach dari tim nasional sepakbola putri AS yang memenangkan Piala Dunia baru lalu mempersembahkan trofi penghargaan kepada Jenner, yang suaranya bergetar saat ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarganya, termasuk putri tirinya Kim dan Khloe Kardashian. Kylie Jenner, putri bungsu Caitlin, terlihat matanya berkaca-kaca, sementara putrinya yang lain Kendall, meneteskan air mata.
"Saya tidak pernah bermaksud menyakiti siapapun, apalagi keluarga dan anak-anak saya," ujar Jenner, sambil mengusap air matanya.
Caitlin, 65 tahun, berbicara kepada hadirin mengenai remaja-remaja transgender yang dibully, dipukuli dan bahkan dibunuh atau bunuh diri. "Orang trans(gender) pantas mendapatkan sesuatu yang sangat penting, mereka pantas mendapatkan rasa hormat," katanya. "Dari rasa hormat itu dapat muncul komunitas yang lebih penuh kasih sayang."
Jenner mengimbau kepada hadirin yang termasuk di antaranya para bintang olahraga untuk ingat bahwa apa yang mereka katakan dan lakukan "diserap dan diamati oleh jutaan orang, terutama anak-anak muda."
"Yang saya minta dari Anda malam ini adalah bersama dengan saya menjadikan ini salah satu isu Anda juga," katanya.
"Kalau saya ingin menyebut saya mengolok-olok, membuat lelucon dan mempertanyakan niat baik saya, silakan karena pada kenyataannya saya bisa menerima itu," katanya. "Tapi bagi ribuan anak di luar sana yang mencoba menerima kenyataan siapa diri mereka, tidak seharusnya menerima itu."
