Gina Haspel, pejabat sementara Dinas Intelijen Pusat Amerika atau CIA yang ditunjuk oleh Presiden Trump untuk menjadi kepala badan intelijen itu dilaporkan telah menawarkan akan menarik pencalonan dirinya sebelum sidang-sidang konfirmasi dalam Senat pada Rabu (9/5) mendatang.
Kantor berita Associated Press mengutip dua orang pejabat pemerintah, Minggu (6/5), mengatakan tawaran penarikan diri itu disebabkan Haspel khawatir sidang-sidang konfirmasi itu akan merusak reputasinya dan juga reputasi CIA, karena teknik-teknik interogasi tahanan yang kejam di masa lampau.
Para pejabat Gedung Putih dilaporkan telah meyakinkannya untuk tidak mundur karena Presiden Trump masih mendukungnya.
Haspel, adalah perempuan pertama yang dicalonkan menjadi kepala CIA itu dalam waktu puluhan tahun. Ia pernah bertugas lama sebagai agen rahasia dan sebagian besar riwayat pekerjaannya sangat dirahasiakan.
Kelompok Partai Demokrat mengatakan dia seharusnya didiskualifikasi karena pernah menjadi kepala sebuah pusat penahanan rahasia di Thailand, tempat dua orang tersangka teroris diinterogasi dengan menggunakan teknik waterboarding. Pada teknik waterboarding, tersangka dibuat seolah-olah ia akan mati tenggelam.
Kata seorang pejabat, Haspel khawatir ia akan mengalami nasib yang sama seperti calon kepala Departemen Veteran, Laksamana Muda Ronny Jackson, yang terpaksa mengundurkan diri karena adanya tuduhan sering mabuk dan menggunakan obat-obat keras.
Haspel juga dilaporkan khawatir sidang-sidang konfirmasi itu akan membongkar masa lalu CIA yang dianggap bermasalah.
Kelompok yang menentang pencalonan Haspel, seperti lembaga HAM American Civil Liberties Union, mengatakan Haspel seharusnya menentang teknik-teknik interogasi kejam yang dilakukan atas tersangka pelaku teror. [ii]