Pelari juara dunia Caster Semenya kesulitan mendapatkan sponsor meskipun ia berstatus sebagai salah satu atlet Afrika Selatan paling terkenal.
Atlet berusia 19 tahun itu kembali berkompetisi bulan Juli lalu setelah berakhirnya larangan selama 11 bulan karena tes gender yang diwajibkan oleh badan olahraga atletik dunia IAAF. IAAF menolak kecaman rasis atas tes gender yang dilakukannya, karena kecurigaan bahwa Semenya mungkin "menipu" sebagai perempuan.
Menurut IAAF, tes gender dilakukan untuk menentukan apakah Semenya mempunyai "kelainan medis" yang langka, sehingga memberinya keuntungan fisik dibanding pelari perempuan lainnya.
Manajer Semenya, Tshepo Seema, mengatakan masa 11 bulan larangan IAAF tanpa kompetisi itu mempengaruhi kemampuan pelari tersebut untuk menemukan sponsor “akibat publisitas yang negatif”.
Juara dunia 800 meter itu berusaha membiayai pengeluaran terkait cabang larinya, dan bahkan menerima tawaran dari sekelompok warga Afrika Selatan yang bersama-sama mendukung dirinya melalui situs jejaring Facebook dengan mengumpulkan dana bagi atlit ini.
Awal bulan ini, Semenya bertemu dengan kelompok yang memulai "Inisiatif Pengumpulan Dana Mendukung Caster Semenya” yang bertujuan mengumpulkan dana lebih dari 140.000 dolar pada bulan Desember bagi atlet lari ini.
Penggalangan dana ini termasuk layanan mencuci mobil, menjual kaos, dan acara makan malam tanggal 30 November bersama Semenya.