Abu Bakar Ba'asyir kini menghirup udara bebas setelah menjalani hukuman penjara sekitar 11 tahun, dari vonis 15 tahun, dan remisi 55 bulan. Mantan terpidana kasus terorisme itu berkumpul bersama keluarganya di rumah yang berada di dalam kompleks Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo.
Juru bicara keluarga Ba'asyir, Abdul Rohim Ba'asyir, mengatakan keluarga akan terus mendampingi Ba'asyir di rumah pasca bebas dari penjara ini. Menurut Iim, keluarga akan berupaya mencegah Ba'asyir kembali terpapar paham radikalisme dan ekstrimisme.
"Prinsipnya, apapun pemikiran yang tidak benar baik itu karena berlebih-lebihan karena ekstremisme apapun namanya ISIS atau tidak ISIS semampunya dari pihak keluarga untuk meluruskan,” ujar Iim saat menggelar jumpa pers usai tiba di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Jumat (8/1) sore.
Lebih lanjut Iim mengungkapkan ayahnya akan tetap berdakwah sesuai kemampuan karena berusia lanjut dan kondisi pandemi Covid-19.
Juru bicara Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Endro Sudarsono, Jumat (8/1), mengatakan kegiatan dakwah Ba'asyir kemungkinan dilakukan secara internal ponpes.
"Kemungkinan hanya berdakwah di internal pesantren. Ya karena usia dan kegiatan-kegiatan sudah dibatasi oleh keluarga. Setelah pesantren masuk, ada tausiyah-tausiyah temporer", ungkap Endro.
Sementara itu, salah seorang warga di Solo, Haryanto, berharap Abu Bakar Ba'asyir yang kini bebas dari penjara ini menikmati kebersamaan bersama keluarganya di rumah. "Yang penting setelah bebas bisa berkumpul bersama keluarga di rumah. Jangan terjerat radikalisme lagi.", kata Haryanto.
Abu Bakar Ba'asyir dan rombongan keluarga serta Tim Pengacara Muslim tiba di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Jumat siang, (8/1). Ba'asyir didampingi rombongan keluarga dan Tim Pengacara Muslim. Mobil putih yang ditumpangi Ba'asyir dikawal mobil ambulans, dan sebuah bus.
Ba'asyir tiba di ponpes hampir pukul 14.00 WIB. Ba'asyir dan rombongan langsung masuk kompleks ponpes melalui pintu gerbang sebelah utara dengan deretan pengamanan dari personil ponpes. Ba'asyir memakai kursi roda sempat menyapa jurnalis dari kejauhan.
Ba'asyir menempuh perjalanan sekitar delapan jam dari LP Gunung Sindur Bogor melalui jalur darat.
Anak Ba'asyir, Abdul Rohim, mengatakan saat ini keluarga fokus pada menjaga kesehatan Ba'asyir. "Setelah perjalanan jauh saat ini alhamdulillah kondisi fisiknya baik. Mungkin ada efek-efek setelah perjalanan jauh capek yang ada ini.Mudah-mudahan tidak ada apa-apa. Intinya kita fokus pada kesehatannya," ungkap Iim.
Lebih lanjut Iim mengungkapkan keluarga akan membatasi kunjungan tamu yang akan bertemu dengan Ba'asyir.
Tim Pengacara Muslim, Ahmad Michdan, di Ponpes Ngruki mengatakan Ba'asyir menjalani tes sebelum bebas dari Lapas Gunung Sindur, Bogor.
"Sebelum pulang dari lapas, dites tensi darah dan kesehatannya. Keseluruhan kondisi ustadz dalam keadaan sehat. " ujar Michdan. [ys/em]