Tautan-tautan Akses

Cek Fakta: Kremlin Klaim Laporan Trump soal Angka Korban Rusia di Ukraina Bersumber dari Kyiv


Makam prajurit Rusia yang tewas di Ukraina terlihat di sebuah pemakaman di wilayah Volgograd, Rusia, pada tanggal 30 Maret 2024.
Makam prajurit Rusia yang tewas di Ukraina terlihat di sebuah pemakaman di wilayah Volgograd, Rusia, pada tanggal 30 Maret 2024.
Dmitry Peskov

Dmitry Peskov

Juru bicara Kremlin

“Angka-angka (korban) yang diumumkan berkenaan dengan kerugian di kedua belah pihak, jelas bahwa angka-angka tersebut disajikan dalam interpretasi Ukraina … Kerugian (yang dialami) Ukraina beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kerugian Rusia.”

Keliru

Pada tanggal 8 Desember 2024, Presiden terpilih AS Donald Trump menulis di media sosialnya, Truth Social, bahwa Rusia tidak membantu (mempertahankan) rezim Assad di Suriah karena "hampir 600.000 tentara Rusia terluka atau tewas" dalam perang dengan Ukraina.Dalam unggahan yang sama, Trump memperkirakan kerugian di pihak Ukraina mencapai "400.000 tentara."

Pada hari yang sama, Dmitry Peskov, Sekretaris Pers presiden Rusia, menolak klaim Trump tersebut, dengan menyatakan bahwa angka tersebut berasal dari perkiraan yang tidak akurat oleh Kyiv.

Peskov selanjutnya mengklaim bahwa Ukraina telah menderita kerugian militer yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Rusia: "Sehubungan dengan angka yang diumumkan terkait kerugian di kedua belah pihak, jelas bahwa angka tersebut disajikan dalam interpretasi Ukraina dan mencerminkan posisi resmi Ukraina. Angka sebenarnya sama sekali berbeda. Kerugian Ukraina beberapa kali lebih tinggi daripada kerugian Rusia."

Klaim-klaim Kremlin ini salah.

Angka korban dalam perang antara Rusia dan Ukraina yang dikutip oleh Trump mendekati perkiraan yang diberikan dalam beberapa bulan terakhir oleh Ukraina, pejabat pertahanan dan intelijen Barat, dan laporan media Barat. Semua data menunjukkan bahwa Rusia telah kehilangan lebih banyak tentara daripada Ukraina.

Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, per 8 Desember, kerugian Rusia dalam perang dengan Ukraina sejak 24 Februari 2022, dalam jumlah yang tewas dan terluka, berjumlah sekitar 751.910 tentara – lebih tinggi dari angka 600.000 yang disebutkan oleh Trump.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan di Telegram bahwa per 8 Desember, "kerugian Rusia melebihi 750 ribu orang. Itu berarti 198 ribu orang Rusia tewas dan lebih dari 550 ribu terluka" dalam perang dengan Ukraina.

Zelenskyy memperkirakan kerugian Ukraina sebesar 43.000 tewas dan 370.000 terluka, yang berarti totalnya 413.000, yang mendekati data yang diberikan oleh Trump.

Perkiraan non-Ukraina tentang korban kedua belah pihak dalam perang tersebut hampir sama. Pada tanggal 7 Desember, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada Reagan National Defense Forum bahwa Rusia telah menderita lebih dari 700.000 korban sejak invasi skala penuhnya ke Ukraina pada tahun 2022. Ia mencatat bahwa kerugian Rusia pada tahun pertama melebihi kerugian dari semua konflik pasca-PD II jika digabungkan, dengan tingkat korban terkini melampaui 1.000 tentara setiap hari.

Pada tanggal 10 November, kepala staf pertahanan Inggris, Sir Tony Radakin, menyatakan bahwa Rusia berada di ambang mencapai 700.000 korban, baik yang tewas maupun yang terluka, akibat perang di Ukraina.

Pada 28 Oktober, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan, “Lebih dari 600.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam perang [Presiden Vladimir] Putin, dan dia tidak dapat mempertahankan serangannya ke Ukraina tanpa dukungan asing."

Seorang pejabat pertahanan AS yang dikutip oleh Politico mengatakan bahwa hingga 9 Oktober, Rusia telah menderita lebih dari 600.000 korban dalam perang dengan Ukraina, dengan September 2024 menjadi bulan paling mematikan.

Amerika Serikat belum memberikan angka resmi apa pun tentang korban Ukraina dalam perang tersebut.

Namun, The Wall Street Journal, mengutip "perkiraan rahasia Ukraina," melaporkan bahwa sekitar 80.000 tentara Ukraina telah tewas, dengan tambahan 400.000 terluka, sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia.

Sementara, harian The New York Times melaporkan pada 10 Oktober bahwa seorang pejabat AS memperkirakan Ukraina telah mengalami lebih dari 57.500 tentara tewas dan sekitar 250.000 terluka selama perang, total lebih dari 307.000 korban.

Analis Stavros Atlamazoglou, yang menulis untuk publikasi daring The National Interest, menyoroti beratnya korban Rusia, dengan mencatat bahwa pasukan mereka menghadapi kerugian dalam skala yang sebanding dengan Perang Dunia I, dengan rata-rata kehilangan 1.500 tentaranya per hari:

"Serangan gencar militer Rusia di Ukraina terus menimbulkan korban yang mengejutkan. Kerugian harian pasukan Rusia diperkirakan sekitar 1.500, dengan hampir 800.000 diproyeksikan pada akhir tahun."

XS
SM
MD
LG