Boeing mengulangi pernyataan simpatinya kepada keluarga para korban yang meninggal dalam kecelakaan 10 Maret di pesawat Ethiopian Airlines dan menegaskan pihaknya sedang membuat perbaikan pada sistem anti-stall yang diduga ikut berperan dalam kecelakaan kedua itu.
"Tragedi ini terus membebani hati dan pikiran kita, dan kami menyampaikan simpati kepada keluarga para penumpang dan kru di atas pesawat Lion Air Flight 610 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302," kata CEO Boeing Dennis Muilenburg.
Sistem itu, yang dikenal dengan akronim MCAS dan dirancang khusus untuk pesawat jenis 737 Max, bisa secara otomatis menurunkan hidung pesawat untuk mencegah terjadinya stall aerodinamis dalam kondisi tertentu. Penyelidik sedang mencari tahu apakah MCAS ikut menyebabkan kecelakaan Ethiopian Airlines serta Lion Air di Indonesia pada bulan Oktober.
Seorang pakar keselamatan penerbangan mengatakan pilot kedua pesawat itu mungkin kewalahan oleh banyaknya peringatan sebelum kecelakaan itu. "Dalam hal tanggapan Boeing terhadap berbagai hal, saya kira mereka juga tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi," kata Bill Waldock dari Embry-Riddle Aeronautical University di Prescott, Arizona. "Jadi situasinya juga berkembang" katanya.
Pesawat Ethiopian Airlines tersebut mendapat informasi keliru dari sensor utama dan pilot-pilot mengikuti rekomendasi prosedur ketika hidung pesawat menukik tapi tidak bisa menghindari jatuhnya pesawat, demikian menurut analisa awal. [my]