Boeing hari Senin (25/3) mengumumkan perombakan kepemimpinan dengan pengunduran diri CEO Dave Calhoun, ketika raksasa penerbangan itu menghadapi pengawasan ketat, sementara produsen pesawat itu terus disorot menyusul insiden keselamatan dan masalah pabrikan.
Selain Calhoun, yang akan tetap menjabat hingga akhir tahun 2024, Boeing mengumumkan dua perubahan besar lain pada manajemen perusahaan. Stan Deal, yang mengepalai maskapai penerbangan komersial Boeing sejak 2019, akan segera mengundurkan diri.
Sedangkan ketua perusahaan tersebut, Larry Kellner, mantan CEO maskapai penerbangan, akan mengundurkan diri pada musim semi ini setelah pertemuan tahunan perusahaan. Pengganti Deal adalah eksekutif lama Boeing, Stephanie Pope. Sementara mantan CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf, akan menjabat sebagai ketua baru.
Pergantian personel secara besar-besaran itu terjadi, setelah insiden yang nyaris menyebabkan kecelakaan pada Januari, ketika panel badan pesawat jet Boeing 737 MAX 9 Alaska Airlines, terlepas di tengah penerbangan.
“Mata dunia tertuju kepada kita, dan saya tahu setelah melewati masalah ini, kita akan menjadi perusahaan yang lebih baik. Berbekal pelajaran yang kita hadapi dalam beberapa tahun terakhir, bersama-sama kita bangun kembali Boeing,” kata Calhoun.
Saham Boeing melonjak setelah pengumuman itu, menyusul kritik atas pabrikan dan praktik pengendalian mutu Boeing dari Badan Penerbangan Federal (FAA), yang memberi waktu 90 hari untuk Boeing guna mengatasi masalah tersebut.
Hasil audit itu lalu menunjukkan bahwa Boeing gagal memenuhi standar kualitas dalam berbagai bidang. Para penyelidik menemukan bahwa insiden awal tahun ini terjadi karena baut yang dimaksudkan untuk menahan sumbat pintu hilang setelah pesawat diperbaiki di pabrik Boeing. [ps/ti/ka]
Forum