Tautan-tautan Akses

CEO Muda Indonesia Bahas Peluang dan Tantangan Industri Internet


Pengusaha Tokopedia, William Tanuwijaya (kiri) dan CEO GE Global, Dr. Handry Satriago dalam diskusi di Washington DC.
Pengusaha Tokopedia, William Tanuwijaya (kiri) dan CEO GE Global, Dr. Handry Satriago dalam diskusi di Washington DC.

Dua pengusaha muda, William Tanuwijaya dan Dr. Handry Satriago di Washington DC berdiskusi mengenai peluang bisnis teknologi internet di Indonesia, menjelang pertemuan bisnis teknologi di Palo Alto, California.

Dalam diskusi Masa Depan Kerja: Tantangan dan Kesempatan di Indonesia, diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) Washington DC, William Tanuwijaya, pengusaha Tokopedia, situs jual beli online terbesar Indonesia dan Dr. Handry Satriago, CEO termuda General Electric Global, memaparkan pengalaman, peluang dan tantangan bisnis masa depan yang berbasis internet.

Kedua CEO muda ini mengatakan internet jelas mempengaruhi masa depan, lapangan kerja dan usaha dan Indonesia berpotensi besar dalam industri internet.

"Potensinya untuk Indonesia sangat menjanjikan, lewat twitter misalnya, Jakarta merupakan kota yang paling aktif menggunakan twitter, sementara Tokyo kedua, Facebook Indonesia adalah pengguna ke empat terbesar di dunia, potensinya sebenarnya besar sekali," kata William.

William Tanuwijaya adalah salah satu dari empat pengusaha online Indonesia yang ikut diundang dalam pertemuan dengan pengusaha teknologi Amerika di San Francisco tanggal 28 dan 29 Oktober 2015. Menurut William meski memiliki potensi besar tapi Indonesia masih jauh tertinggal di bandingkan negara-negara lain.

"E-commerce atau belanja online di Indonesia nilainya saat ini baru 0,6 % dibandingkan dengan belanja retail secara keseluruhan padahal di negara-negara berkembang angkanya sudah diatas 10 %, di China sendiri angkanya sudah 13 % maka ruang pertumbuhannya itu masih besar sekali," tambah William.

Sementara, Handry Satriago pengusaha yang sudah menulis dua buku populer mengenai kepemimpinan menunjukkan besarnya dampak teknologi dalam penciptaan lapangan kerja, saat ini saja katanya ada 5,5 juta pembuat aplikasi internet di dunia yang menciptakan 2 miliar aplikasi dalam setahun.

"Ini menciptakan dampak ekonomi dunia sekitar 300 miliar dolar Orang memprediksi sampai tahun 2020, lima tahun dari sekarang akan ada delapan juta pembuat aplikasi di seluruh dunia dan itu akan menciptakan 700 miliar dolar ekonomi di dunia," papar Handry.

Ini menurut Handry baru awal dari industri internet, belum lagi mengingat teknologi pencetakan barang-barang 3 dimensi untuk keperluan industri, yang akan berdampak lebih besar. Ia mengingatkan yang perlu dilakukan di era ini adalah pemikiran-pemikiran yang berwawasan global, luwes dan mampu beradaptasi.

Meskipun Jokowi membatalkan kunjungan ke California, para pengusaha muda Indonesia tetap akan bertemu dengan para pemimpin perusahaan teknologi Amerika, seperti Google. [my/ii]

XS
SM
MD
LG