Tabloid satir Perancis Charlie Hebdo telah mencetak edisi pertama sejak serangan teroris maut di kantornya di Paris, dengan tetap menampilkan karikatur Nabi Muhammad pada sampulnya.
Kios-kios koran di seluruh Paris menjual tabloid satir Perancis Charlie Hebdo, yang mengedarkan edisi tersebut.
Edisi hari Rabu itu menampilkan gambar kartun Nabi Mohamad menangis pada sampulnya disertai kata-kata “Semua dimaafkan”. Meskipun oplah biasanya 60 ribu eksemplar per minggu, kantor berita Perancis melaporkan penerbit Charlie Hebdo memutuskan untuk mencetak lebih banyak lagi edisi tersebut sampai lima juta eksemplar.
Sementara itu, dampak dari 17 kematian di tangan ekstremis Islam pekan lalu terus berlanjut. Pelawak Perancis Dieudonne Rabu ditangkap karena membela terorisme, setelah memasang pernyataan di media sosial yang tampaknya mendukung para penyerang pekan lalu. Dieudonne dikenal karena sikapnya yang blak-blakan di masa lalu, terutama karena mempopulerkan sebuah gerakan lengan yang oleh sebagian orang dianggap menjadi anti-Semit karena menyerupai tanda salut Nazi.
Di Turki, hari Rabu polisi menjaga kantor surat kabar sekuler Cumhuriyet, setelah menyisipkan empat b halaman yang menampilkan beberapa kartun dan tajuk rencana yang dimuat dalam edisi Charlie Hebdo.
Pimpinan redaksi mengatakan dalam jumpa pers Selasa (13/1) bahwa edisi cetak akan tetap dijual selama dua minggu, dan edisi daring akan tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, Arab dan Perancis.
Para keluarga dan rekan tiga polisi Perancis yang tewas dalam serangan teror pekan lalu di Paris memberi penghormatan pada mereka dalam upacara memorial.
Presiden Perancis Francois Hollande berdiri menghadapi peti-peti jenazah yang dilapisi bendera dan memuji kepahlawanan mereka, menganugerahkan kepada polisi-polisi itu penghargaan tinggi negara.
Di Yerusalem, pemakaman diadakan bagi empat orang Yahudi korban serangan teror pekan lalu. Jumlah korban 17 orang tewas dalam serangan itu.