China mengatakan militernya sudah menghubungi militer Amerika untuk menangani dengan sewajarnya penyitaan oleh angkatan laut China drone bawah laut angkatan laut Amerika dari perairan internasional di Laut China Selatan, Sabtu (17/12).
Beijing tidak mengatakan kapan keadaan itu mungkin diselesaikan.
Pentagon menggunakan saluran diplomatik untuk pengembalian segera drone bawah laut yang tidak berawak itu dan meminta agar China jangan mengulangi lagi insiden seperti ini. Walaupun tidak berawak, drone tersebut mendapat perlindungan kedaulatan sebagai kapal Amerika.
“Ini adalah tindakan yang tidak sesuai dengan hukum internasional,” kata juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis, “setidaknya kami menganggapnya tidak pantas dilakukan oleh militer profesional.”
Davis mengatakan kepada para wartawan sebuah kapal penelitian samudera Angkatan Laut Amerika yang berawak sipil sedang dalam proses mengambil kembali dua drone bawah laut yang mogok dalam laut yang jaraknya 93 kilometer dari Teluk Subic, Filipina, ketika kapal militer China mendekatinya.
Kapal China itu mengerahkan kapal kecil ke dalam air dan memungut satu dari drone yang tidak berawak itu sementara kapal Angkatan Laut Amerika sedang memungut drone yang satu lagi.
“Beberapa kali usaha melalui radio komunikasi kapal dilakukan untuk menuntut pengembalian drone itu,” kata Davis.
“Angkatan Laut China mengakui adanya komunikasi radio kapal, jadi itu bukan masalah radio, tetapi ketidak-perdulian akan permohonan pengembalian drone itu,” katanya menambahkan.
Davis mengatakan China tidak memberi alasan pengambilan drone bawah laut Amerika itu, yang dikatakan bernilai sekitar $150 ribu.
Sementara kapal China itu berangkat, satu-satunya komunikasi yang dikirim awaknya ke kapal Angkatan Laut Amerika adalah, ”Kami kembali ke operasi normal,” menurut Davis. [gp]