Tautan-tautan Akses

China, AS, Rusia Soroti Respons Covid-19 di PBB 


Sebuah layar menampilkan siaran pidato Presiden Donald Trump di ruangan konferensi yang kosong dalam Sidang Umum PBB ke-75 di New York, Selasa, 22 September 2020. (Foto: Reuters)
Sebuah layar menampilkan siaran pidato Presiden Donald Trump di ruangan konferensi yang kosong dalam Sidang Umum PBB ke-75 di New York, Selasa, 22 September 2020. (Foto: Reuters)

Sementara debat tahunan Majelis Umum PBB berlangsung, Selasa (22/9), memerangi dan memberantas pandemi virus corona adalah perhatian utama negara-negara besar dunia.

Para pemimpin global bertemu secara virtual tahun ini karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Menurut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center, yang melacak data Covid-19, Kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah melampaui 31 juta, dengan lebih 960 ribu kematian.

Dari China, yang diyakini sebagai negara asal virus, Presiden Xi Jinping berjanji akan mengatasi virus itu. Ia mengumumkan bahwa Beijing akan memberi tambahan $50 juta bagi rencana PBB untuk tanggap kemanusiaan global Covid-19. Ia mengatakan negaranya membuat kemajuan dalam vaksin. Ia juga mengecam upaya mempolitisasi atau menstigmatisasi virus itu.

Dalam pidatonya di PBB, Presiden Amerika Donald Trump mengecam China. Ia menyebut Covid-19 sebagai "virus China", dan mengatakan Beijing harus bertanggung jawab karena telah "melepas virus itu" ke dunia. Ia mengatakan Amerika juga sedang mengembangkan bakal vaksin.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga memuji kemajuan negaranya dalam pembuatan vaksin. Dalam pidato melalui video, Putin mengatakan, Moskow siap memberi vaksinnya secara gratis supaya PBB bisa memvaksinasi stafnya.

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo juga menyinggung soal vaksin. Jokowi mengatakan, vaksin adalah penentu dalam perang melawan pandemi. [ka/pp]

XS
SM
MD
LG