Beijing, Selasa (3/12) mengumumkan akan membatasi ekspor beberapa komponen utama dalam pembuatan semikonduktor ke Amerika Serikat. Kebijakan itu diambil sebagai tanggapan atas pembatasan yang diumumkan Washington sebelumnya yang menargetkan kemampuan China dalam memproduksi cip canggih.
Di antara bahan-bahan yang dilarang untuk diekspor tersebut adalah logam galium, antimon, dan germanium, menurut pernyataan Kementerian Perdagangan China yang merujuk pada isu "keamanan nasional".
Ekspor grafit, komponen utama lainnya, juga akan merujuk pada "tinjauan yang lebih ketat terhadap pengguna akhir dan penggunaan akhir," kata kementerian tersebut.
"Untuk menjaga kepentingan keamanan nasional dan memenuhi kewajiban internasional seperti nonproliferasi, China memutuskan untuk memperketat kontrol ekspor barang-barang penggunaan ganda yang relevan ke Amerika Serikat," kata Beijing.
"Setiap organisasi atau individu di negara atau wilayah mana pun yang melanggar peraturan yang relevan akan dimintai pertanggungjawaban menurut hukum," tambahnya.
Washington, Senin (1/12) mengumumkan pembatasan penjualan tanpa izin tambahan kepada 140 perusahaan, termasuk perusahaan cip China, Piotech dan SiCarrier.
Pembatasan tersebut juga berdampak pada Naura Technology Group, yang memproduksi peralatan untuk membuat cip, menurut Departemen Perdagangan Amerika Serikat.
Kebijakan baru tersebut menambah upaya yang sudah dilakukan Washington sebelumnya untuk membatasi ekspor cip canggih ke China. Cip tersebut dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sistem persenjataan canggih dan kecerdasan buatan.
Aturan baru yang diterapkan Washington itu juga mencakup pengawasan terhadap puluhan jenis peralatan pembuatan cip dan tiga jenis perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan atau memproduksi semikonduktor.
Beijing bertekad membela kepentingan nasionalnya. Mereka menyebut Amerika Serikat "menyalahgunakan tindakan pengendalian ekspor" dan "menghambat pertukaran ekonomi serta perdagangan yang normal."
Tak Lagi Aman
Empat asosiasi industri utama China mengingatkan perusahaan-perusahaan di negara itu agar berhati-hati dalam membeli cip dari Amerika karena produk tersebut dianggap "tidak lagi aman". Mereka juga menyarankan para pelaku industri untuk membeli cip lokal sebagai alternatif menyusul pembatasan oleh Washington.
Keempat asosiasi tersebut, yang mengeluarkan pernyataan serupa secara bersamaan, tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasan mengapa chip dari Amerika dianggap tidak aman atau tidak dapat diandalkan.
Asosiasi tersebut mencakup beberapa industri terbesar di China, termasuk telekomunikasi, ekonomi digital, otomotif, dan semikonduktor dan secara keseluruhan memiliki 6.400 perusahaan sebagai anggota.
Saran tersebut berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan antara kedua negara, terutama menjelang kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke Gedung Putih. [ah/es]
Forum