Tautan-tautan Akses

China Buka Kantor Keamanan Nasional Baru di Hong Kong


Upacara peresmian Kantor Keamanan Nasional Baru China di Hong Kong, Rabu, 8 Juli 2020. (Hong Kong Government Information Services via AP)
Upacara peresmian Kantor Keamanan Nasional Baru China di Hong Kong, Rabu, 8 Juli 2020. (Hong Kong Government Information Services via AP)

China membuka kantor keamanan nasionalnya di Hong Kong pada hari Rabu (8/7). Ini merupakan bagian penting dari pengawasan baru yang ketat oleh China daratan terhadap pusat keuangan semiotonom itu.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam membuka selubung plakat di Metropark Hotel, menandai tempat penginapan populer bagi wisatawan itu sebagai lokasi Kantor bagi Pengamanan Keamanan Nasional yang baru di Hong Kong. Ia didampingi oleh Zheng Yanxiong yang baru diangkat sebagai kepala kantor keamanan itu, kepala kantor penghubung Beijing di Hong Kong Luo Huining, dan dua pendahulu Lam, Tung Chee-hwa dan Leung Chun-ying.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, dalam upacara pembukaan Kantor Keamanan Nasional China di Hong Kong, Rabu, 8 Juli 2020.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, dalam upacara pembukaan Kantor Keamanan Nasional China di Hong Kong, Rabu, 8 Juli 2020.

Luo membela kehadiran kantor itu dalam upacara tersebut, dengan mengatakan “mereka yang memiliki motif tersembunyi dan anti-China serta ingin menggoyahkan Hong Kong bukan hanya menstigmatisasi kantor ini, tetapi juga merusak sistem hukum dan supremasi hukum di China Daratan dalam upaya menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan yang tidak perlu di kalangan warga Hong Kong.”

Berdasarkan UU keamanan nasional baru bagi Hong Kong, siapapun yang diduga melakukan terorisme, separatisme, subversi atas kekuasaan negara dan kolusi dengan kekuatan asing diancam dengan hukuman penjara seumur hidup. UU baru ini merupakan tanggapan terhadap demonstrasi prodemokrasi yang berlangsung besar-besaran dan kerap disertai kekerasan yang melanda pusat keuangan itu pada semester akhir 2019.

Para pengecam menyatakan langkah itu praktis mengakhiri kebijakan “Satu Negara, Dua Sistem” di mana Hong Kong dijanjikan mendapat otonomi yang besar setelah diserahkan Inggris ke pemerintah China pada tahun 1997.

Pada hari yang sama ketika kantor keamanan nasional itu dibuka, biro pendidikan Hong Kong melarang mahasiswa memainkan atau menyanyikan "Glory to Hong Kong", yang menjadi lagu wajib gerakan prodemokrasi di sana. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG