China membuka rumah sakit baru dengan 1.000 tempat tidur, Senin (3/2). Rumah sakit itu dibangun untuk membantu mengatasi wabah virus corona yang telah menjangkiti lebih dari 17.200 orang dan menewaskan sedikitnya 361 orang di China saja.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus akan bertambah ketika hasil tes dari ribuan kasus yang selama ini tertunda masuk.
Virus corona sebagian besar berjangkit di China, dan terdapat sekitar 150 kasus di 23 negara lain. Filipina pada hari Minggu melaporkan kematian pertama karena virus itu di luar China.
Pihak berwenang China telah verusaha menghentikan penyebaran dengan memberlakukan larangan bepergian di daerah-daerah tertentu dan memperpanjang liburan untuk menjauhkan anak-anak dari sekolah dan pertemuan-pertemuan besar lainnya.
Negara-negara lain memberlakukan pembatasan bagi orang-orang yang melakukan perjalanan dari China, termasuk Amerika Serikat, yang mendapat kecaman dari kementerian luar negeri China.
Juru bicara Hua Chunying menuduh Amerika Serikat menyebarkan ketakutan dan tidak menawarkan bantuan substansial dalam menanggapi wabah tersebut.
Amerika Serikat memulai karantina wajib selama 14 hari bagi warga Amerika yang baru-baru ini berada di provinsi Hubei, pusat dimulainya wabah itu, dan larangan masuk bagi sebagian besar warga non-Amerika yang bepergian ke China dalam dua minggu terakhir.
Warga Amerika dan keluarga dekat mereka, bersama dengan penduduk tetap dan kru penerbangan dari China diterbangkan ke bandara-bandara tertentu untuk menjalani pemeriksaan tambahan. [lt/ab]