Tautan-tautan Akses

China Dikabarkan Akan Dirikan Pangkalan Misil di Dekat Perbatasan Vietnam


Turk-truk militer China membawa rudal balistik DF-17 saat parade memperingati 70 tahun berdirinya Komunis China di Beijing, Selasa, 1 Oktober 2019. Senjata yang dibawa termasuk rudal bersenjata nuklir. (Foto: AP)
Turk-truk militer China membawa rudal balistik DF-17 saat parade memperingati 70 tahun berdirinya Komunis China di Beijing, Selasa, 1 Oktober 2019. Senjata yang dibawa termasuk rudal bersenjata nuklir. (Foto: AP)

China tampaknya sedang membangun sebuah pangkalan misil darat-ke-udara 20 kilometer dari perbatasannya dengan Vietnam. Ini membuat pemerintah Vietnam khawatir langkah tersebut merupakan suatu tindakan pencegahan jangka panjang dan peringatan jangka pendek untuk negara-negara tetangga China, kata para pengamat.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan melalui situs berita VnExpress International pada 4 Februari lalu bahwa pemerintah Vietnam akan “memverifikasi” apakah China telah menyelesaikan pangkalan misil di kawasan Guangxi di dekat perbatasan dengan Vietnam.

Organisasi nonpemerintah South China Sea News telah mengunggah foto-foto satelit yang menunjukkan pangkalan itu dan sebuah pangkalan lainnya, yang terletak 70 kilometer dari perbatasan China-Vietnam. Satu citra satelit menunjukkan formasi misil darat-ke-udara, radar dan enam peluncur serta sebuah landas pacu militer.

South China Sea Chronicle Initiative menuduh gambar China sedang membangun situs rudal permukaan-ke-udara di Mengzi, provinsi Yunnan, lokasinya sekitar 70 km dari perbatasan China-Vietnam. (Foto: South China Sea Chronicle Initiative/Twitter)
South China Sea Chronicle Initiative menuduh gambar China sedang membangun situs rudal permukaan-ke-udara di Mengzi, provinsi Yunnan, lokasinya sekitar 70 km dari perbatasan China-Vietnam. (Foto: South China Sea Chronicle Initiative/Twitter)

China ingin memperkuat pertahanan di dekat perbatasan dengan dalam masa belakangan ini, kata para analis. Kedua negara komunis yang bertetangga itu terlibat dalam perang di darat pada tahun 1970-an dan berselisih terkait jalur yang disengketakan di Laut China Selatan, termasuk konflik yang menyebabkan korban tewas pada tahun 1974 serta insiden penabrakan kapal tujuh tahun silam.

“Ini merupakan sinyal bahwa China sedang bersiap menghadapi perang di perbatasannya,” kata Alexander Vuving, dari Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center for Security Studies di Hawaii. “Ini merupakan sinyal bahwa China sedang bersiap-siap untuk perang, mungkin tidak hari ini, tidak besok, tetapi dalam jangka panjang,” lanjutnya. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG