China mendukung Myanmar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dan tidak akan bergabung dengan negara-negara lain dalam mengecam apa yang disebut banyak kalangan sebagai kampanye pembersihan etnis terhadap Muslim Rohingya, kata seorang pejabat dari Partai Komunis China yang berkuasa, hari Sabtu.
Beijing mengecam “kekeasan dan aksi teror” dan mendukung langkah-langkah Myanmar untuk memulihkan ketertiban, kata Guo Yezhou, wakil menteri dari Departemen Internasional partai tersebut, yang tampaknya mengacu pada serangan-serangan pemberontak Rohingya terhadap pasukan keamanan Myanmar.
China mendukung “upaya-upaya Myanmar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini dan berharap semua daerah, termasuk negara bagian Rakhine, akan mewujudkan perdamaian, stabilitas dan pembangunan,” kata Guo kepada wartawan pada konferensi pers di sela-sela kongres nasional partai, yang diselenggarakan setiap lima tahun. Sebagian besar dari sekitar 600 ribu orang yang melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari serangan militer Myanmar itu adalah penduduk Rakhine.
Beijing telah lama memiliki hubungan erat dengan para pemimpin militer Myanmar yang memimpin negara itu selama puluhan tahun. Guo menekankan apa yang ia sebut hubungan bersahabat antara partai komunis China dan partai-partai politik di Myanmar.
China percaya pemerintah dan rakyat Myanmar “mampu menangani” situasi ini tanpa bantuan pihak asing, tambah Guo. [uh]