China ingin mengakhiri sengketa dagangnya dengan Amerika tapi tidak akan membuat “konsesi yang tidak masuk akal,” dan perjanjian apapun yang dicapai harus mencakup kompromi dari kedua pihak, kata surat kabar resmi China China Daily hari Rabu.
Pejabat Amerika dan China sedang mengadakan perundingan di Beijing, yang pertama sejak presiden Trump dan Presiden China Xi Jin-Ping sepakat mengadakan penghentian perang dagang selama 90 hari, yang telah menggelisahkan pasar-pasar keuangan.
Perundingan yang dimulai hari Senin itu terus berlanjut sampai hari Rabu, walaupun tadinya hanya dijadwalkan akan berlangsung dua hari.
China Daily mengatakan dalam sebuah tajuk rencana, sikap China tegas, yaitu bahwa sengketa dagang itu merugikan kedua negara dan mengganggu perdagangan internasional serta rantai pasokannya.
Trump dan para pejabat Amerika mengatakan perundingan itu berlangsung baik dan ada tanda-tanda kemajuan, khususnya dalam penjualan hasil-hasil pertanian Amerika dan komoditas energi.
Tapi kata para pejabat yang mengetahui tentang perundingan itu, kedua delegasi masih jauh dari kata sepakat tentang pembaharuan struktural dalam sistem perekonomian China yang kata Amerika memicu pencurian hak milik intelektual dan pemaksaan pengalihan teknologi Amerika kepada para pemilik bisnis China. [ii]