Misi China untuk Uni Eropa, Selasa (15/6), mengecam pernyataan NATO yang menyatakan Beijing sebagai tantangan keamanan. Misi itu mengatakan bahwa China sebenarnya adalah kekuatan untuk perdamaian tetapi akan membela diri jika terancam.
Dalam pernyataannya, misi China itu menuduh pernyataan NATO tersebut sebagai fitnah terhadap pembangunan perdamaian yang diupayakan China ; kekeliruan menilai situasi internasional dan peran NATO; dan kelanjutan dari mentalitas Perang Dingin serta psikologi politik organisasi.
Para sekutu NATO bergabung dengan Amerika Serikat, Senin (14/6), untuk secara resmi menuding Beijing sebagai tantangan keamanan konstan.
Washington secara khusus menyebut China sebagai ancaman khusus, terutama di Laut China Selatan, di mana negara itu telah membangun dan memiliterisasi pulau-pulau buatannya, serta berupaya mengintimidasi Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaimnya sebagai wilayahnya sendiri dan akan dianeksasi dengan kekuatan militer jika perlu.
Misi China itu mengatakan bahwa pengeluaran Beijing untuk militernya jauh lebih sedikit daripada pengeluaran para anggota NATO dan menuduh organisasi itu merekayasa adanya ancaman militer dari China untuk membenarkan agendanya sendiri.
China tidak akan pernah melepaskan haknya untuk memelihara perdamaian tetapi dengan teguh mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya, kata misi tersebut. [ab/uh]