Sebuah editorial yang diterbitkan oleh "The Wall Street Journal", hari Jumat (1/11) mengatakan China lebih mungkin mundur, jika pemerintah Obama bersikap lebih terang-terangan bahwa kepulauan yang menjadi sumber sengketa adalah milik Jepang.
Editorial, yang tidak menyebut penulisnya itu juga mengatakan Jepang memerlukan dukungan Amerika dalam menghadapi sikap mengancam China atas kepulauan yang dikenal di Jepang sebagai Senkaku dan di China sebagai Diaoyu.
Sebagai tanggapan, kantor berita pemerintah China "Xinhua", Selasa (5/11), mempublikasikan editorial balasan, yang mengatakan bahwa "The Wall Street Journal" bertindak sebagai corong pemerintah Jepang dalam masalah kepulauan itu.
Editorial "Xinhua" itu menuduh"The Wall Street Journal" telah mengambil sikap ekstrim, yang bertentangan dengan reputasi surat kabar itu sebagai sumber pemberitaan yang berimbang.
Kementerian luar Negeri China, Senin, juga mengecam surat kabar itu dan mendesaknya untuk mengambil sikap yang objektif dan tidak memihak, serta memainkan peran yang lebih konstruktif untuk meredakan ketegangan.
Editorial, yang tidak menyebut penulisnya itu juga mengatakan Jepang memerlukan dukungan Amerika dalam menghadapi sikap mengancam China atas kepulauan yang dikenal di Jepang sebagai Senkaku dan di China sebagai Diaoyu.
Sebagai tanggapan, kantor berita pemerintah China "Xinhua", Selasa (5/11), mempublikasikan editorial balasan, yang mengatakan bahwa "The Wall Street Journal" bertindak sebagai corong pemerintah Jepang dalam masalah kepulauan itu.
Editorial "Xinhua" itu menuduh"The Wall Street Journal" telah mengambil sikap ekstrim, yang bertentangan dengan reputasi surat kabar itu sebagai sumber pemberitaan yang berimbang.
Kementerian luar Negeri China, Senin, juga mengecam surat kabar itu dan mendesaknya untuk mengambil sikap yang objektif dan tidak memihak, serta memainkan peran yang lebih konstruktif untuk meredakan ketegangan.