Pernyataan China bahwa akan melayani penerbangan charter sipil setiap hari melintasi lepas pantai laut selatannya, menimbulkan kemungkinan peningkatan penggunaan sipil sebagai alat pemerintah untuk memperkuat klaimnya dalam sengketa kedaulatan yang paling luas di Asia itu.
Peluncuran penerbangan dari Haikou di China selatan ke Pulau Woody di Laut China Selatan, hari Kamis, sebagaimana dilaporkan kantor berita pemerintah Xinhua, memperpanjang usaha Beijing yang lebih luas untuk meningkatkan kehadiran militer dan sipil lain di kepulauan Paracel di sekitarnya.
Perluasan itu telah menimbulkan kemarahan negara yang mengklaim Paracel, Vietnam.
Tetapi penerbangan itu hanya merupakan langkah yang terbaru di antara lima negara untuk menempatkan sipil di laut yang disengketakan yang luasnya ksekitar 3,5 juta kilometer persegi itu. China, Malaysia, Taiwan, Vietnam dan Filipina telah menggunakan sipil untuk menempati sebagian dari kira-kira 500 pulau kecil di laut tersebut.
Penempatan sipil menambah kekuatan klaim kedaulatan dan mencegah keinginan negara-negara yang turut mengklaim untuk saling menyerang, kata para analis. [gp]