China, Selasa (29/1), menyerukan agar pemerintah AS berhenti menindas Huawei setelah Washington meningkatkan tekanan terhadap raksasa teknologi itu menyusul dakwaan bahwa Huawei mencuri teknologi dan melanggar sanksi yang diberlakukan terhadap Iran.
Sebuah pernyataan kementerian luar negeri China mengatakan, pemerintah di Beijing akan membela keras perusahaan-perusahaannya. Pernyataan tersebut tidak memberikan indikasi apakah Beijing kemungkinan akan membalas dakwaan-dakwaan yang diberlakukan terhadap Huawei.
Tekanan AS terhadap China diperkirakan akan meningkat setelah kepala-kepala dinas-dinas intelijen AS memberi keterangan di hadapan Kongres, Selasa, mengenai ancaman-ancaman dunia, yang diperkirakan akan mencakup spionase cyber China dan Huawei.
Huawei Technologies Ltd. yang telah sepuluh tahun berjuang melawan tuduhan-tuduhan AS, membantah melakukan pelanggaran-pelanggaran yang dituduhkan sebagaimana tercantum pada dokumen dakwaan yang diajukan Departemen Kehakiman AS.
Kementerian Luar Negeri China mengeluhkan, Washington telah memanfaatkan kekuasaan pemerintah untuk menyulitkan perusahaan-perusahaan China dalam usaha menekan operasi-operasi yang jujur dan adil. “Kami sangat mendesak AS untuk menghentikan penindasan tak beralasan terhadap perusahaan-perusahaan China, termasuk Huawei.”
Departemen Kehakiman AS menuduh Huawei berusaha mencuri robot dan teknologi lain dari laboratorium T-Mobile yang biasa digunakan untuk menguji telepon-telepon pintar. Pada pertengahan 2018, Huawei melampaui Apple sebagai merek telepon pintar paling diminati di dunia setelah Samsung. [ab]