Penunjukan Peter Navarro sebagai kepala pos perdagangan Gedung Putih yang baru dianggap oleh banyak pihak di China sebagai tanda bahwa Presiden AS terpilih Donald Trump bertekad menerapkan janji-janji kampanyenya untuk menerapkan batasan perdagangan ketat terhadap China.
Navarro adalah profesor bisnis di Universitas California, Irvine yang merupakan pengecam keras kebijakan perdagangan dan ekonomi Tiongkok lewat buku-buku seperti Death by China: Confronting the Dragon - A Global Call to Action, yang telah dibuat film dokumenternya.
Trump telah memuji buku-buku Navarro, yang menuduh kebijakan pemerintah China dan kebijakan perdagangan global merugikan kelas menengah AS. Trump mengatakan yakin Navarro bisa mencari cara untuk membuka kembali lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan warga AS.
Tapi di China, pilihan itu dilihat sebagai tanda perubahan dramatis kebijakan AS di bawah pemerintahan Trump.
Harian milik pemerintah China Daily hari Jumat (23/12) mengatakan "Sangat mengkhawatirkan karena presiden AS terpilih telah menunjuk Peter Navarro, yang dikenal akan sikap anti-China, sebagai penasihat perdagangannya.”
Trump menunujuk Navarro untuk mengepalai Dewan Perdagangan Nasional Gedung Putih – sebuah pos baru yang kata tim transisi Trump akan “menasihati Presiden mengenai strategi-strategi inovatif dalam negosiasi perdagangan, berkoordinasi dengan instansi-instansi lain untuk menilai kemampuan manufaktur dan industri pertahanan AS, dan membantu mencocokkan para pengangguran dengan peluang-peluang baru dalam sektor manufaktur.” [vm]
Bagi China, pilihan itu dilihat sebagai tanda perubahan dramatis kebijakan AS di bawah pemerintahan Trump.
Terkait
Paling Populer
1