China mengatakan pada Selasa(1/8) pihaknya mengajukan protes kepada Amerika Serikat (AS) terkait paket bantuan senjata ke Taiwan. Beijing mendesak Washington untuk menahan diri agar tidak mengambil jalan yang "salah dan berbahaya".
AS meluncurkan paket bantuan untuk Taiwan senilai hingga $345 juta pada Jumat (28/7) karena Kongres mengesahkan bantuan senjata senilai hingga $1 miliar untuk pulau itu sebagai bagian dari anggaran 2023.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan China, Tan Kefei, mengatakan AS harus menghentikan segala bentuk "kolusi militer" dengan Taiwan.
"Masalah Taiwan menyangkut kepentingan inti China dan merupakan garis merah yang tidak dapat dilintasi dalam hubungan China-AS," kata Tan dalam sebuah pernyataan.
Beijing mengklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri, dan berulang kali memperingatkan terhadap segala bentuk "pertukaran resmi" antara Washington dan Taipei. Taiwan menolak klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
AS, pemasok senjata paling penting bagi Taiwan, terikat oleh hukum untuk memberikan dukungan bagi pertahanannya, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal dan meskipun penjualan senjata tersebut menimbulkan kemarahan Beijing.
Jenderal tertinggi AS mengatakan pada bulan Juli pihaknya dan sekutu harus mempercepat pengiriman senjata ke Taiwan di tahun-tahun mendatang untuk membantu pulau itu mempertahankan diri.
Militer China juga telah menunjukkan kekuatannya di sekitar pulau tersebut. Beijing baru-baru ini mengirim puluhan pesawat tempur, pembom, dan pesawat lai, termasuk dron,e ke langit di selatan Taiwan, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.
Tentara Pembebasan Rakyat China sangat memperhatikan situasi di Selat Taiwan dan selalu waspada, kata Tan. [ah/rs]
Forum