China memblokir impor jeruk dan ikan dari Taiwan sebagai pembalasan atas kunjungan kenegaraan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei. Meski menyetop impor kedua produk tersebut, tetapi Beijing tetap mengimpor cip dari Taiwan.
Nilai perdagangan antara kedua negara melonjak 26 persen pada tahun lalu menjadi $328,3 miliar. Taiwan, yang memproduksi setengah kebutuhan cip prosesor dunia dan memiliki teknologi yang tidak dapat ditandingi oleh China daratan, mengatakan penjualan ke pabrik-pabrik China naik 24,4 persen menjadi $104,3 miliar.
“Ekonomi global tidak dapat berfungsi tanpa cip yang dibuat di Taiwan atau China,” kata Carl B. Weinberg dari analis independen, High-Frequency Economics, dalam sebuah laporan.
Beijing juga mengumumkan akan mengadakan latihan militer selama empat hari dengan menembakkan artileri di perairan sekitar Taiwan. Latihan tersebut mungkin dapat menunda atau mengganggu pengiriman ke dan dari Taiwan yang merupakan salah satu pedagang kelas dunia terbesar.
Kemungkinan akan adanya gangguan itu menambah kekhawatiran atas melemahnya pertumbuhan ekonomi global, tetapi pasar saham Asia tercatat naik pada Rabu setelah tidak ada tanda-tanda mengenai tindakan militer China.
Partai Komunis mengatakan kunjungan Pelosi mungkin menjadi bahan bakar bagi Taiwan untuk memproklamirkan kemerdekaannya secara permanen dari sebelumnya yang hanya bersifat de facto. Beijing mengatakan kunjungan tersebut akan mengarah pada perang.
Larangan impor buah jeruk dan makarel beku akan merugikan pemasok yang dianggap sebagai pendukung Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Taiwan memainkan peran besar dalam industri cip untuk pulau berpenduduk 15 juta orang, yang menyumbang lebih dari setengah pasokan global.
Produsennya, termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing Corp, membuat prosesor paling canggih untuk telepon pintar, komputer tablet, perangkat medis, dan produk lainnya. Taiwan mengatakan penjualan cip ke pabrik China naik 24,4 persen pada tahun lalu menjadi $104,3 miliar. [ah/rs]
Forum