China telah mengumumkan berbagai langkah yang diyakininya akan membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi nomor dua di dunia itu paling sedikit 6,5 persen tahun ini, walaupun sementara pertumbuhan sedunia melamban dan pemberhentian karyawan besar-besaran sedang mengancam di beberapa perindustrian.
Perdana Menteri China Li Keqiang memilih untuk mengumumkan sasaran pertumbuhan ekonomi itu berkisar dari 6,5 hingga 7 persen dari produk domestic bruto ketika memberi laporan penting pemerintah hari Sabtu. China mencapai pertumbuhan 6,9 persen tahun lalu, walaupun sasarannya 7 persen karena ekonomi bertumbuh dengan laju paling lambat dalam serempat abad ini.
“Saya kira tujuannya adalah menurunkan pengharapan dan membuatnya lebih luwes,” kata Zhang Yunling, anggota komite nasional Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat China atau CPPCC. “Ada kesulitan dalam restrukturisasi ekonomi dan keadaan ekonomi sedunia lebih buruk daripada diperkirakan semula.”
Para analis mengatakan Li tampaknya berusaha menurunkan pengharapan yang tinggi, mengingat risiko pukulan balik politik akibat perlambanan ekonomi yang sedang berlangsung.
“China akan menghadapi masalah dan tantangan yang lebih banyak dan lebih berat dalam pembangunannya tahun ini, jadi kita harus sepenuhnya siap melakukan perjuangan yang sulit,” kata Li, dalam pidatonya di hadapan badan legislatif negara itu, Kongres Rakyat Nasional atau NPC. [GP]