BEIJING, CHINA —
Di tengah persiapan pertemuan besar pertama antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Barack Obama di California bulan Juni, China mengatakan sedang berupaya mencari pendekatan yang berbeda dibandingkan cara yang selama ini dianggap kontroversial antara kedua negara besar tersebut.
Pemimpin baru China telah melakukan serangkaian tindakan diplomatik kilat, antara lain menerima kunjungan berbagai pemimpin asing ke Beijing dan berkunjung ke Asia Selatan, Eropa, Rusia dan Afrika. Kunjungan-kunjungan itu menyoroti apa yang dikatakan China sebagai upaya-upaya mencari cara baru dalam hubungannya dengan negara-negara berkembang dan besar.
Asisten Menteri Luar Negeri China, Zheng Zeguang, dalam konferensi pers khusus, Rabu (29/5) mengungkapkan keinginan pemerintah China untuk menggunakan cara baru tersebut, yang berbeda dibandingkan hubungan cara lama antara negara-negara besar yang dianggap konfrontatif dan memecah belah. Menurut Zheng, China sedang mencari cara yang memungkinkan negara-negara besar untuk hidup berdampingan secara damai.
Masih belum jelas bagaimana cara baru ini akan membantu China menghadapi berbagai perkembangan tantangan regional dan global.
Hubungan China dengan Jepang menegang karena sengketa teritorial di Laut Cina Timur. Posisi agresif China di wilayah Laut Cina Selatan, telah menyulitkan hubungannya dengan negara-negara tetangga di wilayah itu.
Dan bahkan selagi hubungan Amerika dan China berkembang lebih dekat dan lebih saling bergantung, keduanya telah mencapai sedikit kemajuan dalam menyelesaikan perbedaan besar tentang berbagai masalah - dari keamanan dunia maya hingga menciptakan peluang lebih banyak bagi investor di Amerika. Keduanya masih berselisih tentang Suriah dan Iran, dan tidak sepakat dalam menangani isu terkait Korea Utara.
Zheng mengatakan China ingin bekerja sama dengan Amerika dan menemukan cara untuk bekerja sama dalam semua tingkatan, baik dalam hubungan bilateral dan isu-isu regional serta global. Lebih lanjut dikatakan Zheng, keamanan dunia maya, Korea Utara, Suriah, Iran dan isu-isu besar lainnya, akan dibahas dalam pertemuan Presiden Obama dan Xi Jinping di California tanggal 7 dan 8 Juni mendatang.
Presiden Xi Jinping dan istrinya hari Jumat 31 Mei telah berangkat untuk lawatan kedua mereka, mengunjungi Meksiko, Kosta Rika, Trinidad dan Tobago.
Pemimpin baru China telah melakukan serangkaian tindakan diplomatik kilat, antara lain menerima kunjungan berbagai pemimpin asing ke Beijing dan berkunjung ke Asia Selatan, Eropa, Rusia dan Afrika. Kunjungan-kunjungan itu menyoroti apa yang dikatakan China sebagai upaya-upaya mencari cara baru dalam hubungannya dengan negara-negara berkembang dan besar.
Asisten Menteri Luar Negeri China, Zheng Zeguang, dalam konferensi pers khusus, Rabu (29/5) mengungkapkan keinginan pemerintah China untuk menggunakan cara baru tersebut, yang berbeda dibandingkan hubungan cara lama antara negara-negara besar yang dianggap konfrontatif dan memecah belah. Menurut Zheng, China sedang mencari cara yang memungkinkan negara-negara besar untuk hidup berdampingan secara damai.
Masih belum jelas bagaimana cara baru ini akan membantu China menghadapi berbagai perkembangan tantangan regional dan global.
Hubungan China dengan Jepang menegang karena sengketa teritorial di Laut Cina Timur. Posisi agresif China di wilayah Laut Cina Selatan, telah menyulitkan hubungannya dengan negara-negara tetangga di wilayah itu.
Dan bahkan selagi hubungan Amerika dan China berkembang lebih dekat dan lebih saling bergantung, keduanya telah mencapai sedikit kemajuan dalam menyelesaikan perbedaan besar tentang berbagai masalah - dari keamanan dunia maya hingga menciptakan peluang lebih banyak bagi investor di Amerika. Keduanya masih berselisih tentang Suriah dan Iran, dan tidak sepakat dalam menangani isu terkait Korea Utara.
Zheng mengatakan China ingin bekerja sama dengan Amerika dan menemukan cara untuk bekerja sama dalam semua tingkatan, baik dalam hubungan bilateral dan isu-isu regional serta global. Lebih lanjut dikatakan Zheng, keamanan dunia maya, Korea Utara, Suriah, Iran dan isu-isu besar lainnya, akan dibahas dalam pertemuan Presiden Obama dan Xi Jinping di California tanggal 7 dan 8 Juni mendatang.
Presiden Xi Jinping dan istrinya hari Jumat 31 Mei telah berangkat untuk lawatan kedua mereka, mengunjungi Meksiko, Kosta Rika, Trinidad dan Tobago.
