Pejabat-pejabat China hari Minggu (26/4) mengatakan seluruh pasien virus corona telah diijinkan meninggalkan rumah sakit di Wuhan, kota di mana wabah ini bermula akhir tahun lalu.
Hampir separuh dari seluruh kasus virus corona di China terdapat di kota Wuhan, yang memberlakukan penutupan kota dan penghentian seluruh kegiatan – atau dikenal sebagai lockdown – secara ketat Januari lalu.
Meskipun banyak pembatasan telah diperlunak, uji medis virus corona pada warga masih terus dilakukan secara berkala.
Sebagian besar negara di dunia hingga akhir pekan lalu masih memberlakukan lockdown sebagai upaya mencegah meluasnya perebakan virus corona.
Tetapi di Spanyol, pejabat berwenang pada hari Minggu (26/4) telah mengijinkan anak-anak untuk bermain di luar rumah, yang pertama dalam enam minggu. Selama beberapa minggu, hanya orang dewasa yang diijinkan keluar rumah untuk melakukan aktivitas yang esensial, tetapi mulai hari Minggu anak-anak – dengan ditemani orang tua mereka – boleh keluar rumah selama satu jam dengan pedoman yang ketat, termasuk hanya boleh membawa satu mainan dan tidak diijinkan berinteraksi dengan anak-anak lain.
Laporan baru yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan lebih banyak petugas medis di Spanyol yang tertular Covid-19 dibandingkan di tempat-tempat lain di seluruh dunia. Laporan itu mengatakan sekitar 18% dari 205.905 orang yang terjangkit virus corona di Spanyol justru petugas medis. Sementara di Italia hanya 10% dan di Amerika 3%.
Spanyol memiliki jumlah korban meninggal terbanyak kedua di dunia setelah Amerika. [em/ii]