Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, memproklamirkan persatuan visi dan tujuan setelah bertemu dengan para senator Demokrat -- sebuah kaukus yang ada dalam minoritas namun berharap menjadi mayoritas bulan November.
Clinton, yang mewakili negara bagian New York di Senat dari tahun 2001 sampai 2009, mengatakan bahwa pertemuan hari Kamis (14/7) di Capitol "fokus pada perbedaan sangat positif yang dibuat Demokrat dalam kehidupan rakyat Amerika, terutama menyangkut peluang ekonomi."
"Kami sangat fokus pada bagaimana membangun Partai Demokrat yang kuat, tidak hanya untuk pemilu ini saja, tapi sesudahnya. Dan saya akan melakukan semuanya yang saya bisa untuk bekerja dengan para sahabat dan kolega di sini untuk mewujudkannya," tambah Clinton dalam komentar singkat kepada media.
Partai Republik meraih kursi mayoritas di Senat tahun 2014 yang sekarang diyakini secara luas sedang terancam, karena mereka mempertahankan lebih dari dua kali jumlah kursi Demokrat dalam siklus pemilu kali ini.
Kunjungan Clinton ke Capitol dilakukan satu minggu setelah kandidat presiden Republik, Donald Trump, berupaya menggalang dukungan Republik di DPR dan Senat.
Secara kontras, Clinton meraih dukungan dari semua Senat Demokrat menjelang konvensi nasional partai bulan ini, mengamankan dukungan dari pesaingnya, Senator asal Vermont, Bernie Sanders.
"Kami bersatu. Kami lebih kuat dari kapan pun. Dan kami lebih kuat bersama," ujar Senator Maryland, Barbara Mikulski.
Mikulski menepis jajak-jajak pendapat baru yang menunjukkan Clinton tidak lagi memimpin.
"Ini jajak-jajak pendapat menuju konvensi. Kami fokus pada pesan kami, strategi kemenangan kami, mobilisasi pemilih," ujarnya.
"Ia akan jadi presiden," kata Pemimpin Minoritas Harry Reid.
Senator John McCain dari Arizona, yang merupakan calon presiden Partai Republik tahun 2008, menepis anggapan banyak orang bahwa persatuan di antara Demokrat di Capitol Hill lebih tinggi daripada Republik terkait calon presiden masing-masing.
"Saya kira rakyat Amerika sama-sama kecewa [dengan kedua kandidat]," ujar McCain kepada VOA. [hd]
