Sementara keluarga dan kerabat para korban tragedi pesawat Germanwings berduka, para jaksa mengatakan, bukti yang ditemukan di tempat kediaman kopilot yang dituduh menjatuhkan pesawat itu di Pegunungan Alpen, Perancis, dan menewaskan 150 orang menunjukkan, ia seharusnya cuti sakit pada hari terjadinya kecelakaan. Reporter VOA Michael Brown melaporkan dan berikut laporan selengkapnya.
Dalam sebuah konperensi pers, jaksa publik Jerman Cristoph Kumpa, mengatakan, di dalam rumah Andreaz Lubitz, para penyelidik menemukan surat-surat keterangan sakit yang dibuang, termasuk surat yang mengharuskannya mengambil cuti sakit pada hari terjadinya kecelakaan.
Kata Kumpa, pihak berwenang menyita surat-surat keterangan medis yang menunjukkan kondisi kesehatan dan perawatan medis yang diperlukan Lubitz. Ia mengatakan, fakta ditemukannya surat keterangan sakit tersangka, termasuk pada hari terjadinya tragedi, mengukuhkan dugaan pendahuluan bahwa Lubitz menyembunyikan kondisi kesehatannya kepada atasan dan koleganya.
Pihak berwenang Jerman mengatakan, mereka tidak menemukan surat bunuh diri atau bukti yang menunjukkan adanya motivasi politik atau agama yang memicu tragedi kejatuhan pesawat itu secara disengaja.
Di lokasi jatuhnya pesawat, tim SAR mendapati tidak ada mayat yang berada dalam keadaan utuh.
Kolonel Patrick Touron adalah anggota tim SAR dari resimen khusus Angkatan Bersenjata Perancis yang terlibat dalam operasi pencarian korban.
Kata Touron, hasil penyelidikan hari ini menunjukkan bahwa bencana udara ini menimbulkan kerusakan hebat dan tim SAR tidak menemukan mayat dalam keadaan utuh. Tim SAR, katanya, hanya menemukan potongan-potongan tubuh dan elemen-elemen biologis yang kini sedang diuji di laboratorium darurat di lokasi bencana.
Lubitz menyelesaikan pelatihan sebagai pilot pada 2009, dan pernah dirawat karena penyakit serius yang diduga depresi selama satu setengah tahun. Catatan medis menyarankannya untuk menjalani pemeriksaan psikologis secara reguler, namun tidak jelas apakah Lufthansa, perusahaan induk perusahaan penerbangan murah Germanwings, memonitor hasil ini.
Douglas Kidd, yang mengetuai Asosiasi Penumpang Pesawat Udara Amerika mengatakan perusahaan-perusahaan penerbangan seharusnya selalu memonitor kondisi kesehatan fisilk dan mental semua awak pesawat demi keselamatan penerbangan. Awak pesawat yang dimaksud, katanya, tidak hanya pilot, tapi juga awak kabin.
Jaksa Perancis Brice Robin mengatakan dalam sebuah konperensi pers, Kamis, kopilot Andreas Lubitz tampaknya mendalangi jatuhnya pesawat itu setelah mengunci dari dalam kokpit sehingga pilot yang memimpin penerbangan tidak bisa kembali masuk.
Lufthansa mengumumkan hari Jumat, pihaknya memberlakukan peraturan baru yang mengharuskan dua awak selalu berada di dalam kokpit setiap saat.
Dinas Keamanan Penerbangan Eropa, Jumat juga merekomendasikan agar semua perusahaan penerbangan mengadopsi standar tersebut.
Pesawat dengan nomor penerbangan 9525 itu terbang dari Barcelona, Spanyol, ke Dusseldorf, Jerman, dengan 144 penumpang dan enam awak ketika jatuh sekitar 100 kilometer dari utara kota Nice, Perancis Selatan.