Jaksa Perancis mengatakan co-pilot pesawat penumpang Germanwings dengan sengaja menabrakkan pesawat itu ke sisi sebuah gunung di Alpen, Perancis, sehingga menewaskan 150 orang di dalamnya.
Jaksa kota Marseilles Brice Robin mengumumkan kesimpulan yang mengerikan itu, Kamis (27/3), pada sebuah konferensi pers yang ditayangkan televisi dan disaksikan para pemimpin dunia dan penonton yang terkejut di berbagai penjuru dunia.
Robin mengatakan, bukti audio menunjukkan, co-pilot berusia 28 tahun dan bernama Andreas Lubitz, yang berkewarganegaraan Jerman, mengunci kokpit dari dalam sehingga pilot yang keluar kokpit pesawat jet A-320 itu tidak bisa kembali masuk.
Robin mengatakan, sewaktu sendirian, kemudian Lubitz secara manual mengubah kontrol sehingga pesawat melakukan penurunan final bertahap selama delapan menit pada kecepatan 700 kilometer per jam.
Ia mengatakan, rekaman suara kokpit juga menunjukkan, para penumpang tidak menyadari lintasan maut pesawat itu hingga saat-saat terakhir pesawat jatuh menabrak, sewaktu suara jeritan terdengar dalam rekaman.
Robin mengatakan, rekaman itu juga menunjukkan pilot itu -- yang kemungkinan meninggalkan kokpit untuk menggunakan kamar kecil – berulangkali menggedor pintu kokpit untuk kembali masuk. Usahanya itu tidak digubris Lubitz.
Robin mengatakan, satu-satunya suara yang terdengar dari kokpit yang terkunci selama pesawat menukik turun adalah nafas Lubitz. Kata Robin, suara nafas Lubitz terdengar biasa dan bukan terengah-engah.
Robin menyatakan, penemuan pendahuluan tidak menunjukkan adanya kaitan antara kecelakaan disengaja itu dengan aksi terorisme.
