Wali Kota Moskow pada Sabtu (12/6) memerintahkan libur seminggu bagi beberapa kantor dan memberlakukan pembatasan terhadap banyak bisnis, guna melawan infeksi virus corona yang berlipatganda dalam sepekan belakangan.
Satgas virus corona nasional melaporkan 6.701 kasus virus corona baru di Moskow, dibandingkan dengan 2.936 pada 6 Juni. Secara nasional, angka harian telah meningkat hampir separuh dalam sepekan belakangan, menjadi 13.510.
Setelah pembatasan sosial berskala besar selama beberapa minggu pada musim semi 2020, Ibu Kota Rusia itu telah melonggarkan pembatasan dan tidak memberlakukan pembatasan apapun semasa kenaikan kasus berikutnya. Namun, karena lonjakan tajam baru-baru ini, "tidak mungkin tidak bereaksi dalam situasi seperti itu," kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin.
Pada awal minggu, otoritas kota mengatakan aturan mengenakan masker dan sarung tangan di transportasi umum, toko dan tempat umum lain akan diperkuat dan pelanggarnya bisa didenda hingga 5.000 rubel atau sekitar Rp 1 juta.
Meski Rusia merupakan negara pertama yang menggelontorkan vaksin virus corona, penggunaannya cukup rendah, karena banyak warga Rusia enggan divaksin.
Presiden Vladimir Putin pada Sabtu (12/6) mengatakan 18 juta warga atau 12 persen dari total penduduk Rusia telah divaksin. [vm/ft]