Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), Jumat (28/8), mendesak pihak berwenang di Libya untuk segera membebaskan seorang jurnalis setempat yang ditahan sewaktu meliput demonstrasi antipemerintah di ibu kota, Tripoli.
Jurnalis radio Libya Sami al-Sharif ditangkap, Minggu (23/8) oleh sejumlah pria berseragam militer yang berafiliasi dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui PBB, kata sebuah pernyataan yang dirilis Kamis malam oleh CPJ yang berbasis di New York.
“Pihak berwenang Libya harus segera mengungkapkan apakah mereka benar menahan jurnalis Sami al-Sharif. Jika benar, bebaskan segera jurnalis itu,” kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ untuk Timur Tengah dan Afrika Utara. “Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya harus berusaha maksimal untuk melindungi jurnalis dari bahaya, dan menjamin bahwa lembaga-lembaganya tidak melakukan tindakan semena-mena, menculik atau bahkan mengganggu pers.”
Berbagai protes digelar di Tripoli dan provinsi-provinsi lain untuk menentang korupsi dan situasi ekonomi yang memburuk selama beberapa hari berturut-turut sejak hari Minggu lalu.
Pada Minggu (23/8), sejumlah milisi Libya melepaskan tembakan ke arah kerumunan demonstran di Lapangan Martir di Tripoli. Puluhan demonstran ditangkap dan keberadaan mereka tidak diketahui, menurut sejumlah saksi mata. Al-Sharif, yang sedang meliput aksi protes itu, juga ditangkap.
Menteri Dalam Negeri Fathi Bashaga mengakui sebuah kelompok milisi yang bersekutu dengan Tripoli menembakkan peluru tajam ke arah para demonstran damai, dan sebuah penyelidikan telah digelar terkait insiden tersebut. Ia tidak mengungkapkan nama kelompok itu, namun menyatakan bahwa kelompok itulah yang bertanggung jawab melakukan penculikan atau penghilangan paksa.
Aksi-aksi protes berlangsung sementara masyarakat internasional berusaha mengakhiri perang saudara di Libya. Sejak 2015, negara kaya minyak di Afrika Utara itu telah terpecah antara dua pemerintahan, -- satu di timur dan lainnya di Barat. [ab/ub]