Di seluruh dunia wartawan dipenjarakan dalam jumlah yang belum pernah terjadi, dengan 262 ditahan karena tugas mereka pada akhir tahun 2017, kata Komite Untuk Melindungi Journalis (CPJ).
“Memenjarakan wartawan adalah bentuk sensor yang paling brutal yang menimbulkan dampak luar biasa terhadap arus informasi di seluruh dunia," kata Direktur Eksekutif CPJ, Joel Simon dalam acara kemerdekaan pers di PBB hari Jumat (28/9).
Pada akhir tahun 2017 pelanggar terburuk adalah Turki dengan 73 wartawan dipenjarakan, diikuti oleh China 41 dan Mesir 20. Menurut CPJ sedikit lebih dari separuh dari semua wartawan yang dipenjarakan adalah karena melaporkan berbagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Simon mengatakan PBB tidak cukup kuat angkat suara dalam isu ini sebab PBB punya budaya jarang menyebut dan memalukan negara anggotanya.
Acara yang diadakan di sela-sela Majelis Umum PBB itu menggarisbawahi kasus lima wartawan yang menurut CPJ ditahan secara tidak adil. Mereka adalah warga Bangladesh, Kyrgyzstan, Mesir dan Myanmar. (al)