Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) mengatakan prihatin dengan kondisi media di Krimea, semenanjung di Laut Hitam yang dianeksasi Rusia dari Ukraina setahun lalu.
Kelompok pemantau yang berbasis di New York itu mengatakan dalam pernyataan yang dimuat di situsnya Kamis bahwa iklim kebebasan pers kian memburuk di Krimea sejak Maret 2014.
“Para wartawan yang meliput aneksasi Krimea telah ditahan, diinterogasi, dan diserang, sementara media-media berita lainnya digeledah dan diberangus,” kata CPJ. Dikatakan wartawan-wartawan lainnya menolak pendaftaran yang dilakukan regulator media pemerintah Rusia, Roskomnadzor.
CPJ mengutip para wartawan Ukraina mengatakan media-media berita Krimea menghadapi tekanan di bawah “UU Rusia yang kejam.” CPJ juga mengutip sejumlah wartawan Krimea yang mengatakan mereka dan media mereka dipaksa meninggalkan wilayah itu.
Wartawan, aktivis HAM dan organisasi-organisasi berita, termasuk mereka yang berafiliasi dengan minoritas Tatar Krimea, kerap dilecehkan sejak aneksasi Krimea, kata CPJ.
Organisasi itu menyerukan pihak berwenang Rusia untuk menghormati dan melindungi “hak seluruh rakyat Krimea untuk mengakses berita dan informasi yang mencerminkan sudut pandang dan Bahasa yang berbeda.”