Pada hari ketika kekerasan yang mendalam di Afrika dan Rusia mendominasi berita, sebuah organisasi jurnalisme terkemuka melaporkan bahwa Timur Tengah masih tetap merupakan tempat paling berbahaya di dunia bagi para wartawan.
Committee to Protect Journalists (CPJ) yang berbasis di New York menyatakan dalam laporan akhir tahunnya yang dilansir Senin bahwa sekurang-kurangnya 70 wartawan tewas akibat pekerjaan mereka selama tahun 2013, turun sedikit dari 74 orang pada tahun sebelumnya. Dua per tiga kematian tersebut terjadi di kawasan Timur Tengah.
Negara paling berbahaya adalah Suriah, di mana paling sedikit 29 wartawan tewas sewaktu berupaya meliput perang saudara yang berkecamuk sejak tahun 2011.
CPJ menyatakan sekitar 60 wartawan lainnya diculik di Suriah sepanjang tahun ini, separuhnya masih belum ditemukan.
Di berbagai tempat lain di Timur Tengah, 10 wartawan tewas tahun ini di Irak, di mana kekerasan kembali ke tingkat tertinggi sejak 2011. Enam lainnya tewas di Mesir, di mana protes-protes berlanjut sejak tergulingnya Presiden Islamis Mohamed Morsi pada bulan Juni.
Committee to Protect Journalists (CPJ) yang berbasis di New York menyatakan dalam laporan akhir tahunnya yang dilansir Senin bahwa sekurang-kurangnya 70 wartawan tewas akibat pekerjaan mereka selama tahun 2013, turun sedikit dari 74 orang pada tahun sebelumnya. Dua per tiga kematian tersebut terjadi di kawasan Timur Tengah.
Negara paling berbahaya adalah Suriah, di mana paling sedikit 29 wartawan tewas sewaktu berupaya meliput perang saudara yang berkecamuk sejak tahun 2011.
CPJ menyatakan sekitar 60 wartawan lainnya diculik di Suriah sepanjang tahun ini, separuhnya masih belum ditemukan.
Di berbagai tempat lain di Timur Tengah, 10 wartawan tewas tahun ini di Irak, di mana kekerasan kembali ke tingkat tertinggi sejak 2011. Enam lainnya tewas di Mesir, di mana protes-protes berlanjut sejak tergulingnya Presiden Islamis Mohamed Morsi pada bulan Juni.