George tidak sabar menunggu hari esok
Ketika bulan Ramadan tiba
Bulan yang spesial bagi teman-temannya
Dan George akan ikut ambil bagian
Itulah petikan dari buku baru 'It's Ramadan, Curious George' yang diperuntukkan bagi anak-anak. Buku bergambar ini menceritakan bagaimana George, seekor monyet yang bersahabat, menemani temannya Kareem menjalankan ibadah puasa. George yang penuh rasa ingin tahu ini ikut sahur, iftar, ke Masjid, bersedekah sampai berlebaran.
Penulisnya adalah Hena Khan, seorang Muslim keturunan Pakistan yang tinggal di kota Rockville, negara bagian Maryland. Ini adalah buku bergambar ketiga bertemakan Ramadan yang ditulisnya, setelah ‘Night of the Moon: A Muslim Holiday Story’ tahun 2008 dan ‘Golden Domes and Silver Lanterns: A Muslim Book of Colors’ tahun 2015.
Hena mengatakan, "Penerbit Houghton Mifflin Harcourt menawari saya untuk menulis buku tentang Ramadan. Mereka tahu tentang saya karena saya telah menulis dua buku mengenai Ramadan. Mereka mengatakan sudah waktunya George mengenal Ramadan. Saya senang sekali karena bisa menulis untuk karakter yang sangat dicintai, serta memperkenalkan Ramadan kepada George dan banyak anak-anak."
‘It’s Ramadan, Curious George’ adalah bagian dari serial dimana tokoh kartun ini mengikuti berbagai liburan, tradisi dan budaya di AS, seperti Natal, St. Patrick Day untuk memperingati santo pelindung Irlandia, hari libur Yahudi Hannukah, tradisi pesta kostum Halloween, Parade dan lain-lain.
Sejak diterbitkan bulan Mei di AS, buku ini langsung laris terjual, bahkan sempat masuk dalam daftar buku terlaris Amazon, peritel online terbesar di dunia. Pembelinya berasal dari berbagai kalangan.
"Ini pertama kalinya di AS sebuah karakter populer mewakili dan melibatkan Muslim dengan cara ini. Jadi ini kemajuan besar bagi komunitas Muslim. Di samping itu, perusahaan penerbit sangat responsif. Dan banyak pendidik, petugas perpustakaan, orangtua menyambut baik hadirnya buku ini dalam literatur buku anak-anak," tambah Hena.
Buku ini dirilis di tengah meningkatnya Islamophobia di AS. Ibu dua anak ini berharap agar bacaan ini bisa membantu melawan sentimen negatif itu.
"Statistik menunjukkan sekitar 60% orang AS tidak mengenal atau memiliki teman Muslim. Itu membuat mereka asal percaya saja dengan hal-hal negatif yang mereka dengar atau lihat di media, tanpa mempertanyakan kebenarannya. Kita perlu buku seperti ini untuk menunjukkan sisi yang berbeda. Apabila karakter populer seperti George punya teman Muslim, mungkin bisa membantu menepis mitos-mitos yang beredar mengenai siapa kita dan menunjukkan bahwa kita merupakan bagian dari AS," ujarnya.
Sejak 1941 Curious George telah hadir dalam ratusan buku, yang diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Sebagian bukunya juga telah diadaptasi ke serial televisi dan film.
Penulis Hena Khan berharap George dan petualangan barunya bisa dimanfaatkan di sekolah dan perpustakaan untuk membantu meningkatkan pemahaman akan Muslim dan menciptakan kehidupan antar agama yang lebih harmonis. [vm]