Meksiko mengatakan hari Rabu (14/8), pihaknya telah menyelamatkan lebih dari 45.000 migran yang tidak berdokumen dari penyelundupan manusia, sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menjabat Desember lalu.
Kementerian luar negeri mengatakan, pemerintah Meksiko menyelamatkan 46.616 migran dari penyelundup manusia antara tanggal 1 Desember, ketika Lopez Obrador mulai menjabat, sampai tanggal 11 Agustus.
Lebih dari 19.000 dari migran itu telah ditemukan dalam dua bulan terakhir, katanya.
Periode itu bertepatan dengan tindakan keras Meksiko terhadap migrasi tidak legal ke Amerika Serikat, di bawah kesepakatan ancaman tarif yang akan diberlakukan oleh Presiden Donald Trump, jika Meksiko tidak membendung gelombang migran dari Amerika Tengah yang berdatangan ke AS.
Para pengecam kesepakatan itu mengatakan, langkah-langkah baru anti-migrasi Meksiko, termasuk pengerahan 21.000 Garda Nasional untuk memperketat perbatasannya, akan mendorong lebih banyak migran menggunakan penyelundup manusia, yang seringkali punya hubungan dengan kartel narkoba yang kuat.
Kementerian luar negeri mengatakan, pihak berwenang Meksiko berupaya mencegah para migran diselundupkan dengan kereta api, bus komersial, dan semi-truk.
Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard mengatakan kendaraan semi-truk menjadi perhatian khusus. (ps/jm)