Meningkatnya utang luar negeri Amerika Serikat dapat mendongkrak biaya pinjaman dan merumitkan masalah bagi Federal Reserve, yang menghadapi situasi menantang pada 2018, kata seorang pembuat kebijakan senior pada Kamis (8/2).
William Dudley, Presiden Federal Reserve Bank of New York yang berpengaruh, mengatakan kenaikan bunga obligasi AS dapat membuat pekerjaan bank sentral "agak lebih sulit."
"Jika defisit anggaran berada pada jalur yang tidak dapat dipertahankan, yang tampaknya terjadi saat ini, para investor obligasi akan mulai menuntut kupon yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko menyimpan surat hutang itu," kata Dudley kepada Bloomberg TV, seperti dilaporkan AFP.
Imbal hasil obligasi AS yang jatuh tempo 10-tahun, naik menjadi 2,88 persen pada Kamis (8/2), level tertinggi sejak Januari 2014, terimbas penurunan tajam bursa Wall Street minggu ini. [as/al]
