Wakil Presiden Mike Pence, Kamis (8/2) menyatakan Amerika Serikat akan bertindak dengan “waspada dan tegas” dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal balistik Korea Utara, dan menegaskan kembali peringatan pemerintahan Trump bahwa meskipun Amerika menginginkan perdamaian, “semua opsi tersedia.”
Ia berbicara kepada sekitar 54 ribu personel di Pangkalan Udara Yokota di Tokyo Barat, setelah berkeliling di fasilitas tersebut dan bertemu dengan Letjen Jerry Martinez, komandan Pasukan Amerika di Jepang, untuk menerima penjelasan singkat mengenai kemampuan pangkalan tersebut “jika diplomasi gagal.”
Pence mengatakan Korea Utara telah berulang kali menanggapi usulan dunia dengan provokasi dan janji-janji yang dilanggar. Ia menegaskan pernyataannya sebelumnya bahwa Amerika akan terus meningkatkan “kampanye tekanan maksimum” dan terus menerapkannya hingga Korea Utara meninggalkan program nuklir dan rudal balistiknya.
Baca juga: Wapres AS: Amerika akan Keluarkan Sanksi Paling Keras dan Agresif Terhadap Korut
“Kita berdiri di negara yang benar-benar melihat rudal-rudal balistik terbang melintasi wilayah mereka dua kali dalam satu bulan. Dan mereka melihat berulang kali rudal-rudal balistik mendarat di zona ekonomi mereka di Laut Jepang,” kata Pence. Pasukan Amerika, Pasukan Bela Diri Jepang siap menghadapi kemungkinan apapun. “Kita akan terus memberitahu semua pihak bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di kawasan siap begitu ada pemberitahuan untuk membela rakyat kita dan membela cara hidup kita.”
Dari Jepang, Pence melanjutkan perjalanannya ke Korea Selatan, di mana ia akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Korea Moon Jae-in dan memimpin delegasi ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang.
Pence mengatakan sebelum pertemuan itu bahwa ia dan Moon akan mengukuhkan kembali komitmen untuk mengucilkan Korea Utara secara ekonomi dan diplomatik untuk mencapai tujuan Semenanjung Korea yang bebas nuklir. [uh]