Tautan-tautan Akses

18 Tentara, 5 Militan Tewas dalam Bentrokan di Filipina


Para anggota kelompok militan Abu Sayyaf di tengah hutan di Filipina selatan (foto: dok).
Para anggota kelompok militan Abu Sayyaf di tengah hutan di Filipina selatan (foto: dok).

18 tentara Filipina tewas dan lebih dari 50 lainnya luka dalam baku tembak dengan kelompok Abu Sayyaf. Pertempuran tersebut digambarkan sebagai yang terburuk dengan korban dari pihak pemerintah terbanyak dalam satu hari di kawasan itu tahun ini.

Militer Filipina mengatakan 18 tentaranya tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam baku tembak 10 jam dengan ekstremis Abu Sayyaf di provinsi Basilan.

Seorang juru bicara militer mengatakan sedikitnya lima militan tewas dan 20 lainnya terluka dalam pertempuran hari Sabtu itu. Dia mengatakan korban tewas termasuk seorang warga negara Maroko.

Harian Philippine Daily Inquirer melaporkan bahwa satu peleton militer “dibantai” dan empat tentara dipenggal. Pertempuran itu digambarkan sebagai yang terburuk dengan korban dari pihak pemerintah terbanyak dalam satu hari di kawasan itu tahun ini.

Pihak berwenang mengatakan pasukan militer telah memburu militan di Basilan dan kepulauan Joso di dekatnya dalam dua pekan terakhir, sebagai upaya untuk membebaskan 18 sandera asing, termasuk beberapa warga Kanada dan Eropa yang diculik dari sebuah resor pantai lokal tahun lalu.

Abu Sayyaf kemudian merilis beberapa video yang menggambarkan sebagian sandera memohon kepada pemerintah mereka untuk membebaskan mereka. Militan juga mengancam akan memenggal mereka apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi sebelum 8 April.

Abu Sayyaf – pecahan dari kelompok terlarang Front Pembebasan Islam Moro – didirikan tahun 1991 dengan pendanaan dari al-Qaida. Kelompok itu dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh PBB, Australia, Kanada, Indonesia, Malaysia, Filipina, Uni Emirat Arab, Inggris, dan AS.

Pemimpinnya, Isnilon Totoni Hapilon, menyatakan setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi pada tahun 2014. [vm]

XS
SM
MD
LG