Tautan-tautan Akses

Delegasi Suriah Lakukan Kunjungan Resmi Pertama ke Riyadh


Menteri Luar Negeri Suriah yang baru ditunjuk Asaad Hassan al-Shibani (kiri) menjabat tangan Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi Waleed Elkhereiji saat tiba di Riyadh, pada 1 Januari 2025. (Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters)
Menteri Luar Negeri Suriah yang baru ditunjuk Asaad Hassan al-Shibani (kiri) menjabat tangan Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi Waleed Elkhereiji saat tiba di Riyadh, pada 1 Januari 2025. (Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters)

Arab Saudi sebelumnya memutuskan hubungan dengan pemerintah Assad pada 2012 dan mendukung pemberontak Suriah yang berusaha menggulingkannya di awal perang saudara di negara itu. 

Delegasi tingkat tinggi Suriah tiba di Arab Saudi pada Rabu (1/1) dalam kunjungan luar negeri pertama oleh para penguasa Islamis baru negara itu, sejak mereka menggulingkan presiden Bashar al-Assad bulan lalu, kata media pemerintah.

“Delegasi resmi Suriah yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Assaad al-Shibani, Menteri Pertahanan Murhaf Abu Qasra dan kepala Badan Intelijen Umum Anas Khattab tiba di ibu kota Saudi, Riyadh,” kantor berita resmi SANA melaporkan, mengutip sumber kementerian luar negeri.

Pernyataan itu menggambarkan peristiwa ini sebagai “kunjungan luar negeri resmi pertama, atas undangan menteri luar negeri Saudi”.

Bulan lalu, delegasi Saudi bertemu dengan pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa di Damaskus, kata sumber yang dekat dengan pemerintah kepada AFP saat itu.

Sharaa memimpin kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham yang memelopori serangan pemberontak yang menggulingkan Assad pada 8 Desember.

Pekan lalu, dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Arabiya milik Saudi, Sharaa mengatakan Arab Saudi “tentu akan memiliki peran besar dalam masa depan Suriah,” menunjuk pada “peluang investasi besar bagi semua negara tetangga.”

Perekonomian dan infrastruktur Suriah telah hancur akibat perang saudara yang berlangsung lebih dari 13 tahun yang dimulai dengan penindakan yang keras dan brutal terhadap aksi demo prodemokrasi pada 2011.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan pemerintah Assad pada 2012 dan mendukung pemberontak Suriah yang berusaha menggulingkannya di awal perang saudara di negara itu.

Namun tahun lalu, Riyadh memulihkan hubungan dengan pemerintah Assad dan berperan penting dalam kembalinya Suriah ke Liga Arab, mengakhiri isolasi regionalnya.

Arab Saudi telah menjadi pasar utama untuk captagon, obat adiktif yang sangat diminati di negara Teluk yang kaya minyak itu.

Narkotika sejenis amfetamin itu merupakan ekspor Suriah yang paling penting di bawah pemerintahan Assad, mengubah negara tersebut menjadi salah satu negara pengedar narkoba terkemuka di dunia. [ns/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG