Para pengunjuk rasa, Selasa (29/10), turun ke jalan-jalan di ibu kota Chile untuk demonstrasi hari ke-12, meski Presiden Sebastian Pinera merombak kabinetnya untuk meredakan krisis itu.
Demonstrasi yang dimulai pada 18 Oktober itu terkait kenaikan harga tiket kereta bawah tanah di Santiago sebanyak 4 persen itu telah berkembang menjadi tuntutan peningkatan kesetaraan ekonomi di negara itu, serta reformasi sistem pensiun dan medis.
Pinera, Senin (28/10), mengganti delapan anggota kabinetnya termasuk menteri dalam negerinya yang tidak populer, Andres Chadwick, sepupu presiden dan teman lamanya.
Presiden miliarder itu minggu lalu juga menyodorkan sejumlah tawaran untuk menenangkan para pengunjuk rasa, termasuk kenaikan upah minimum dan pensiun serta harga yang lebih rendah untuk obat-obatan dan transportasi umum.
Tapi upaya itu tidak banyak membantu menenangkan para demonstran yang melihat upaya Presiden sudah terlambat.
Demonstrasi juga mulai diwarnai kekerasan. Kantor Menteri Dalam Negeri Chile menaikkan jumlah korban jiwa menjadi 20 orang pada Senin (28/10). [my/pp]