Para tokoh Partai Demokrat menyatakan prihatin setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak keberatan menerima informasi mengenai saingan pemilunya dari kekuatan-kekuatan asing dan mengatakan bahwa tindakan semacam itu tidak mencampuri sistem politik AS.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Rabu (12/6), Trump mengatakan, “Jika seseorang menelpon dari sebuah negara, misalnya Norwegia, dan mengatakan ‘Kami memiliki informasi mengenai saingan Anda.’ Oh, saya kira saya ingin mendengarnya. “
Ketika ditanya apakah ia ingin campur tangan semacam itu dalam proses pemilu AS, Trump menjawab, “Ini bukan campur tangan, dan semua anggota Kongres melakukannya.”
Anggota DPR Brian Schatz membantah pernyataan presiden, dan menyebut prospek menerima informasi seperti itu tindakan yang tidak pantas.
“Menerima bantuan dalam masa kampanye dari pemerintah asing merupakan tindakan yang tidak biasa, tidak normal, tidak legal dan tidak bermoral. Tidak ada seorangpun yang melakukan itu. Tak seorang pun,” kata Schatz.
Anggota DPR McGovern mengatakan menerima informasi dari pihak asaing tidak normal dan kebanyakan orang akan menelpon FBI.
"Para tokok Partai Republik dan Partai Demokrat harus angkat suara – secara keras – menentang ini,” kata Senator Chris Coons. “Campur tangan asing dalam pemilu kita tidak bisa diterima. Titik.”
Pada masa kampanye 2016, putra Trump, Donald Trump Jr., bertemu dengan seorang pengacara Rusia yang menawarkan informasi negatif mengenai saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kontak semacam itu seharusnya dilaporkan ke lembaga itu. [ab]