Zimbabwe, Kamis (2/8) masih menunggu hasil pemilihan presidennya, sehari setelah pasukan keamanan bentrok dengan demonstran yang menuntut untuk mendapat informasi mengenai pemimpin mendatang mereka.
Pemilihan berlangsung hari Senin (30/7) dan para pejabat pemilu diperkirakan mendapatkan hasilnya hari Rabu (1/8), tetapi mereka menunda pengumuman hasil pemilu setidaknya satu hari lagi.
Di ibukota, Harare, bentrokan antara demonstran dan polisi menyebabkan tiga orang tewas dan setelah itu pihak berwenang memberlakukan undang-undang yang secara resmi meminta militer untuk membantu memelihara ketertiban.
Presiden Emmerson Mnangagwa, Kamis (2/8) meminta dilakukan penyelidikan independen mengenai kekerasan itu seraya menekankan perlunya rakyat untuk bersama-sama melangkah maju.
“Kami percaya pada transparansi dan akuntabilitas, dan mereka yang bertanggung jawab harus diidentifikasi dan diajukan ke muka hukum” tulisnya di Twitter. Ia menambahkan pentingnya bagi semua pihak untuk bersatu dan berkomitmen untuk menyelesaikan semua perbedaan secara damai dan terhormat, sesuai dengan undang-undang," jelasnya.
Mnangagwa mengatakan pemerintahnya berkomunikasi dengan pemimpin oposisi Nelson Chamisa untuk membahas cara-cara untuk segera meredakan situasi. [uh]