Puluhan demonstran bersama-sama mengikatkan rantai ke tubuh mereka guna menghalangi pintu masuk ke gedung parlemen Israel pada Rabu (22/7) pagi untuk memprotes pemungutan suara (voting) di parlemen yang akan memperluas kewenangan pemerintah dalam memberlakukan pembatasan terkait virus corona, tanpa perlu minta pertimbangan Knesset.
Polisi menangkap empat orang ketika pertemuan itu dibubarkan, diikuti sebuah protes keras pada malam hari di Yerusalem dan Tel Aviv atas tanggapan pemerintah menghadapi pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi.
Undang-undang yang akan memberi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meningkatkan kekuasaannya hingga Juni 2021, akan memungkinkan pembatasan yang lebih besar terhadap warga Israel.
Pada Selasa (21/7) malam, lebih dari 2.000 pendemo mengadakan protes hukum di luar kediaman Netanyahu di Yerusalem, yang menjadikan kehadiran polisi selama seminggu. Para pendemo menabuh sejumlah drum dan memukuli pot-pot, meniup terompet sambil menyerukan pengunduran diri Netanyahu. Satu spanduk bertuliskan, "Kebangkitan Israel Hadir di sini."
Demonstran lainnya menyuarakan kemarahan karena Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri pada saat diadili atas kasus korupsi. [mg/pp]