Sekelompok kecil demonstran di Myanmar, tanpa takut akan penangkapan dan kekerasan dari pasukan keamanan, menggelar demonstrasi cepat atau flash mob menentang kudeta di Yangon, Jumat (25/6).
Mengikuti pola yang kini biasa dilakukan, mereka bergegas membentuk kelompok, membawa bendera dan spanduk dan menyerukan penggulingan junta militer dan pembebasan para pemimpin sipil yang saat ini ditahan. Beberapa menit kemudian, kelompok itu bubar, meminimalkan kemungkinan konfrontasi dengan polisi atau tentara yang mencoba membasmi tanda-tanda penentangan terhadap perebutan kekuasaan pada Februari lalu.
Sebagian besar oposisi yang menentang kudeta itu bergerilya dalam menghadapi kekerasan mematikan dari rezim. Mereka kadang-kadang muncul dan menggelar demonstrasi dadakan dan cepat.
Namun dalam beberapa pekan ini telah terjadi kasus pembunuhan pejabat yang ditunjuk atau diangkat junta di daerah perkotaan, termasuk Yangon.[ka/uh]